Pemilu Khofifah: Perempuan Susah Pindah ke Lain Hati

barometerjatim.com  |   Senin, 27 Agu 2018 20:54 WIB

SUSAH KE LAIN HATI: Khofifah, perempuan paling rajin datang ke TPS dan sudah ke lain hati dalam pilihan politik. | Foto: Barometerjatim.com/MARJAN AP

BOJONEGORO, Barometerjatim.com Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengajak perempuan agar menjadi pemilih yang cerdas di Pemilu 2019. Terlebih mereka ini biasanya paling rajin pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca juga: Momen Khofifah Minta Slide Prestasi Jatim tapi Kadiskominfo Sherlita Tak Cekatan, Waduh!

"Pemilih perempuan itu biasanya paling loyal, dan paling susah untuk pindah ke lain hati," kata Khofifah yang juga gubernur Jatim terpilih saat menghadiri acara PC Muslimat NU di GOR Bojonegoro, Senin (27/8).

Dia berharap ke depan kalangan perempuan -- khususnya warga Muslimat NU -- semakin loyal, lebih kondusif, solid dan tetap menjaga kondisi guyub rukun bagi seluruh perempuan di Indonesia.

Baca: Khofifah: Partisipasi Politik di Muslimat NU Berjalan Baik

"Saya berharap perempuan akan menjadi pemilih yang berkualitas dan menyalurkan hak pilihnya ke TPS, menyalurkan hak pilihnya partisipasi dalam negara demokrasi," pinta Khofifah.

Baca juga: VIDEO: Dugaan Korupsi, Jaka Jatim Laporkan 3 OPD Pemprov Jatim ke KPK

Mantan menteri sosial itu juga menyebut kalau warga Muslimat NU semakin paham tentang pendidikan politik. "Ini (pendidikan politik) menjadi penting, terutama di negara yang menjalankan proses demokrasi," katanya.

Dalam kesempatan lain, Pengamat Politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman menyatakan, perempuan yang semula sebatas subordinat, kini justru menjadi aktor utama dalam kegiatan berbangsa dan bernegara -- termasuk dalam politik.

Baca: Khofifah Pilih Bicara Program Ketimbang soal Rais Aam

Baca juga: Khofifah Dirujak Netizen soal Bantuan ke Aceh-Sumatra, BPBD Jatim Angkat Suara!

Hal itu ditandai dengan munculnya fenomena The Power of Emak-emak. Ini bukan sekadar emansipasi, tapi kebangkitan perempuan, tandasnya.

Peran perempuan, tambah Airlangga, saat ini sangat signifikan. Mereka yang awalnya hanya unsur pendukung, berubah menjadi pemeran utama sebagai pengambil kebijakan di pemerintahan.


Berita Terbaru

Berita Populer