Kepemimpinan Khofifah-Emil Berakhir, Ketua DPD RI Soroti Kemiskinan di Jatim yang Belum Tuntas!

Reporter : Rofiq Kurdi  |   Selasa, 13 Feb 2024 18:09 WIB
KEMISKINAN: LaNyalla, Jatim sisakan pekerjaan rumah yang belum tuntas yakni pengentasan kemiskinan. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di Jawa Timur berakhir. Namun keduanya, menurut Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti masih menyisakan pekerjaan rumah yang belum juga tuntas, yaitu pengentasan kemiskinan.

Menurut LaNyalla, pejabat dan aparat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim harus berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan itu. Seharusnya, Jatim memiliki momentum dengan melalui pertumbuhan ekonomi Jatim yang meningkat signifikan dan tumbuh inklusif.

Baca juga: Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan, DKP Jatim Bagikan Bakso Ikan Gratis

"Memang ada pertanyaan, mengapa pertumbuhan ekonomi di Jatim bagus, kondisi itu belum mampu secara krusial berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inilah yang harus dijawab oleh pemerintah daerah. Terutama oleh semua kepala daerah di Jatim, dimana yang salah di sini," tukasnya, Selasa (13/2/2024).

TERBANYAK SE-INDONESIA: Orang miskin di Jawa Timur masih 4,18 juta pada Maret 2023. | Sumber Data: BPS Jatim

Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di kabupaten-kabupaten di Jawa Timur berada pada kisaran angka paling tinggi 21�n paling rendah 3%. Jika dirata-ratakan angka kemiskinan berada pada kisaran 9,7%.

Kabupaten-kabupaten yang angka kemiskinannya dua digit atau di atas 10 hingga 21% terdiri dari 17 kabupaten. Angka kemiskinan tertinggi di Kabupaten Sampang dengan persentase 21�n 4 kabupaten dengan angka kemiskinan 10% yakni Gresik, Nganjuk, Kediri, dan Trenggalek.

Sedangkan angka kemiskinan terendah adalah Kota Batu 3%, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Madiun masing- masing 4%.

Baca juga: Pemprov Jatim Kucurkan UKIM Rp 31,2 M, Baru Sentuh 12.500 Imam Masjid

"Masalah kemiskinan adalah masalah nir-kesejahteraan yang artinya hajat hidup pokok masyarakat. Pemerintah daerah harus fokus menyelesaikan persoalan-persoalan ini," katanya.

Dikatakan LaNyalla, perekonomian yang semakin tumbuh seyogyanya semakin memberikan tetesan kesejahteraan, akan makin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, bila dibandingkan dengan provinsi lain di Jawa, ekonomi Jatim pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79�n menjadi yang tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa.

Baca juga: Tambang di Bangkalan Telan 6 Nyawa, PMII Tuntut Dinas ESDM Jatim Tanggung Jawab!

Jawa Timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%, serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan persentase 25,56%.{*}

| Baca berita Kemiskinan. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur


Berita Terbaru

Berita Populer