Bersama Warga Pacet, Emil Komitmen Lestarikan Desa Adat
DESA ADAT: Cawagub Jatim, Emil Dardak berkunjung ke Desa ADat Sendi di Pacet, Mojokerto, Senin (30/4). | Foto: Barometerjatim.com/ ROY HASIBUAN
MOJOKERTO, Barometerjatim.com Cawagub Jatim nomor satu, Emil Elestianto Dardak disambut meriah lewat seni bantengan hingga didoakan pemangku desa adat saat menghadiri acara betajuk "Rembugan Mas Emil dan Warga Pacet" di Pacet, Mojokerto, Senin (30/4).
Baca juga: Usai Longsor dan Tewaskan 10 Orang, Apa Langkah Khofifah agar Jalur Pacet Lebih Aman?
Pemangku Adat Desa Sendi, Sucipto mengungkapkan harapannya agar Khofifah-Emil menang di Pilgub Jatim 2018. Harapan ini muncul, lantaran Emil dinilai sebagai tokoh muda cerdas dan tepat bersama Khofifah untuk memimpin Jatim.
"Saya banyak tahu Pak Emil dari berita televisi dan beliau cerdas. Saya doakan Pak Emil bisa menjalankan amanah memimpin Jatim," ungkapnya dalam acara.
Baca: Emil-Arumi Magnet Baru bagi Kader Nasyiatul Aisyiyah
Emil yang didapuk memberikan sambutan dan mendengarkan aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat, mengungkapkan kebahagiaannya atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat khususnya anak muda desa setempat.
"Kesenian adalah sesuatu yang membuat kita memiliki rasa dan makna. Tentu adat istiadat, tradisi, bukanlah sesuatu yang serta merta hilang karena perkembangan zaman, karena tradisi menjadi kepribadian dan karakter bagi bangsa kita," paparnya.
Baca juga: Belum Kesampaian Bertemu Prabowo, Wahyudi Keburu Meninggal dalam Longsor Pacet!
Lebih lanjut, suami Arumi Bachsin itu menjelaskan tentang komitmennya untuk menjaga kesenian dan desa adat sesuai dengan Nawa Bhakti Satya nomor 9: Jatim Harmoni.
Jatim harmoni ini adalah kesadaran, bahwa rasa cinta terhadap kebudayaan kesenian tradisi yang dimiliki bangsa memberikan warna dalam kehidupan masyarakat Jatim.
Baca: Bawa Kado Ayam Jago, Alumni GMNI Dukung Khofifah-Emil
Baca juga: Longsor Jalur Pacet-Cangar Hantam 2 Mobil, 10 Orang Tewas!
Doktor itu juga memaparkan tentang desa adat secara komprehensif di hadapan ratusan masyarakat. Salah satunya bahwa desa adat menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Adanya kewenangan provinsi ini lebih memperkuat upayanya untuk mengimplementasikan aspirasi desa adat.
"Saya berkomitmen untuk melestarikan desa adat, karena keberadaan desa adat akan menjadi daya tarik wisata di Pacet," katanya.
"Saya bersama teman-teman satu kelas program kepemimpinan inovatif di Boston Amerika pernah meninjau desa adat di Ubud Bali, dimana desa adat merupakan satu entitas yang memperkuat akar tradisi di wilayah tersebut," pungkas Bupati Trenggalek non aktif itu.