Eri Cahyadi Minta Pelajar Surabaya Tak Ikut Demo Mahasiswa 14 April: Gurung Wayahe

barometerjatim.com  |   Rabu, 13 Apr 2022 03:10 WIB

FOKUS BELAJAR: Eri Cahyadi, minta pelajar Surabaya tak ikut demo mahasiswa Kamis (14/4/2022). | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Setelah Jakarta, Kamis (14/4/2022) besok giliran mahasiswa Surabaya menggelar aksi demonstrasi benar-besaran. Sejumlah aspirasi akan disuarakan, di antaranya menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca juga: Mahfud MD: Pak Harto Penuhi Syarat Jadi Pahlawan, Ukurannya Bukan KKN tapi Hukum!

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap pelajar SMP dan SMA/SMK tidak terlibat aksi demonstrasi. Para pelajar Surabaya diharapkan tetap fokus menyelesaikan pendidikan di sekolah.

"Kami berharap untuk seluruh sekolah, baik SMP dan SMA agar memberikan pengertian kepada siswa. Ayo iki gurung wayahe (Ayo ini belum waktunya). Sehingga bagaimana kita mengajak anak untuk tidak ikut turun, sebab belum menjadi bagiannya," katanya di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/4/2022).

Selain itu, Eri berpesan kepada perguruan tinggi di Surabaya agar dapat berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Intinya diminta turut mengimbau kepada mahasiswa, agar ketika menyuarakan pendapat di muka umum tetap mengedepankan cara-cara yang santun dan tidak anarkis.

"Kami titip kepada seluruh kampus untuk bisa berkolaborasi dengan BEM. Apa fungsinya? Tolong sampaikan pendapat dengan santun. Silakan turun namun jaga kotanya. Jangan sampai merusak kota sehingga masyarakat merasa tidak nyaman," pintanya.

Baca juga: Khofifah Klaim Kemendikti Ada di Kabinet Prabowo Asli Usulannya, Gimana Ceritanya?

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menuturkan, bagaimanapun kenyamanan dan ketertiban Surabaya harus terus dijaga. Terlebih saat ini bulan suci Ramadhan.

Kota ini harus dijaga bersama, apalagi puasa. Gerakan mahasiswa itu wajar, dari dulu sudah ada gerakan mahasiswa. Memang untuk menyerukan, tapi tolong pelajar jangan ikut-ikutan," imbaunya.

Menyuarakan pendapat di muka umum, tandas Eri, diatur dalam undang-undang. Namun, sekali lagi, jangan sampai kebebasan perpendapat justru disalahgunakan dengan aksi anarkis yang dapat merugikan masyarakat, diri sendiri, dan keluarga.

Baca juga: Khofifah Temui Jokowi di Solo Usai Retret, Ada Maksud Politik?

"Mahasiswa juga jangan merusak atau anarkis. Jangan sampai niat baik mahasiswa ini ditunggangi oleh seseorang atau kelompok tertentu," pungkasnya.

» Baca berita terkait Car Free Day. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.


Berita Terbaru

Berita Populer