Pembalap Mancanegara Terpukau Tour de Banyuwangi Ijen: Serasa Tour de France!

Reporter : Andriansyah  |   Rabu, 30 Jul 2025 23:57 WIB
ADU SPRINT: Semangat pembalap kian terpacu melihat warga yang bersorak memberi semangat. | Foto: Humas BWI

BANYUWANGI | Barometer Jatim – “Aku tak berbohong, rasanya seperti berada dalam perlombaan di tur dunia. Serasa Tour de France.”

Kalimat itu dilontarkan pembalap asal Italia, Nicolo Pettiti yang tampak bahagia usai menyelesaikan etape kedua Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI), Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Ipuk Raih Most Inspiring Tourism Leader, Ini Kontribusinya untuk Pariwisata!

Pettiti begitu terkesan dengan TdBI bukan semata menyabet salah satu jersey dalam adu cepat dari Alas Purwo ke Banyuwangi. Lebih dari itu, karena gegap gempita penonton sepanjang jalan yang membentang sejauh 158,8 kilometer.

“Semua orang di jalan bersorak kepada kami. Sungguh luar biasa, membuat balapan semakin seru,” kesan peraih polkadot jersey sebagai raja tanjakan (King of Mountain/ KoM) di etape kedua tersebut.

Rekom ke Kolega

TdB yang digelar kali kesepuluh ini, memang kerap meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pembalap mancanegara. Mulai dari tanjakan ekstremnya yang tergolong hors categorie, manajemen pelaksanaannya, hingga antusiasme warga menjadi catatan positif para pembalap.

Kesan positif tersebut, lantas membuat para pembalap tak segan untuk merekomendasikan kepada para koleganya untuk turut serta. Seperti diakui pembalap yang tergabung dalam tim Victoria Sports Pro Cycling (Filipina) Jeroen Meijers.

“Rekan saya Edgar Nieto sudah mengikuti balapan ini sepuluh kali dan selalu mengatakan bahwa penyelenggaraannya sangat baik,” katanya.

“Tidak ada mobil di jalanan, jadi sangat aman. Ini adalah salah satu balapan favorit di Asia," tandas peraih Individual General classification (yellow jersey) dan Best Sprinter (green jersey) di etape kedua itu.

Baca juga: Hari Pertama Banyuwangi BMX Supercross, Rider Latvia dan Indonesia Juara!

Meski baru pertama kali turun di TdBI, langsung membuat Meijers terkesan. Mulai dari rutenya yang menantang hingga pemandangan alam yang mengesankan.

“Secara umum, balapan di Banyuwangi lebih menantang dan atmosfernya benar-benar luar biasa,” terangnya.

Pujian dari pembalap kelahiran Belanda, 12 Januari 1993 itu tentu saja bukan isapan jempol. Pengalamannya sejak 2010 sebagai pembalap profesional menjadi garansi penilaiannya. Selama itu, dia telah mengikuti balapan di berbagai belahan dunia.

Tahun ini, Jeroen Meijers telah merampungkan sejumlah tur di Asia dan Eropa. Di antaranya Tour of Sharjah (UEA), Tour de Taiwan, Tour of Estonia, Tour of Lithuania, Sibiu Cycling Tour (Rumania), dan The Road Race Tokyo Tama (Jepang).

Sementara itu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan jika pengalaman positif para pembalap mancanegara itu berkat antusiasme warga Banyuwangi.

Baca juga: Inotek Award 2025, Inovasi Banyuwangi Borong Tiga Penghargaan!

Daerah di ujung timur Jawa ini tak hanya dianugerahi bentang alamnya yang indah, namun juga masyarakatnya yang kreatif dan kaya budaya.

“Potensi Banyuwangi yang luar biasa ini patut diketahui warga dunia. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, yang telah menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi semua,” ucapnya.{*}

| Baca berita TdBI 2025. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur


Berita Terbaru

Berita Populer