Pemkot Surabaya Bantah Boros Anggaran: Seluruh Pos Lalui Mekanisme Ketat!
SURABAYA | Barometer Jatim – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Surabaya, M Fikser, menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya komitmen dalam mengelola anggaran daerah secara transparan dan akuntabel.
Hal itu sekaligus membantah sejumlah informasi yang beredar mengenai dugaan pemborosan, mulai dari alokasi makan-minum (mamin), perjalanan dinas luar negeri, hingga pinjaman daerah, dipastikan tidak sesuai fakta.
Baca juga: Bantuan ke Sumatra, Pemkot Surabaya Imbau Pakaian Bayi dalam Kondisi Baru!
Fikser menjelaskan, seluruh pos anggaran telah melalui mekanisme ketat serta diarahkan untuk kepentingan masyarakat. Seperti anggaran makan dan minum untuk kegiatan kemasyarakatan.
"Anggaran mamin itu peruntukannya untuk kegiatan kemasyarakatan. Misalnya saat ada tamu kepala daerah atau acara bersama masyarakat. Bahkan, rapat internal Pemkot tidak ada anggaran mamin. Pengeluaran mamin baru bisa dilakukan bila ada tamu dari luar," jelasnya, Kamis (25/9/2025).
Terkait pemberitaan adanya 557 ribu paket makan lapangan senilai Rp 15,3 miliar, Fikser memastikan alokasi tersebut juga untuk kegiatan publik, bukan konsumsi Aparatur Sipil Negara (ASN) semata.
"Contoh kegiatan seperti Festival Rujak Uleg, kan ada ruang transit. Nah, itu kita ada tamu dari luar maupun instansi lain di luar Pemkot. Jadi belanja mamin ini untuk jamuan tamu, bukan untuk wali kota atau pejabat internal,” tegasnya.
Dinas Luar Negeri
Isu lain yang diluruskan Fikser, yakni terkait perjalanan dinas luar negeri yang disebut mencapai Rp 8,63 miliar. Fikser menegaskan, sejak pandemi Covid-19 Pemkot Surabaya tidak lagi mengalokasikan anggaran perjalanan dinas ke luar negeri, kecuali bila seluruh biaya ditanggung penyelenggara.
"Kami menjalin sister city dengan 25 kota, seperti Kochi (Jepang) atau Liverpool (Inggris). Yang dikirim ke sana pun juga bukan pejabat, melainkan tenaga teknis, misalnya guru atau tenaga medis untuk belajar di sana. Itu pun harus izin Kemendagri,” paparnya.
Namun demikian, Fikser menyebutkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mengambil langkah tegas. Tahun ini, anggaran perjalanan dinas luar negeri sudah dihapuskan.
"Sesuai arahan Pak Wali Kota Eri Cahyadi, tahun 2025 anggaran dinas luar negeri dihapuskan," bebernya.
Baca juga: Jalan Baru Diaspal Jadi Arena Balap Liar, Eri Cahyadi Tak Diam: Tindak Tegas!
Menanggapi kabar penyewaan ribuan kipas angin, sound system, tenda, dan panggung, Fikser menyatakan sebelumnya anggaran tersebut tersebar di masing-masing Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya. Namun untuk efisiensi, anggaran itu ditempatkan di satu perangkat daerah.
"Jadi anggaran sewa peralatan itu sekarang ditempatkan di satu PD. Selain untuk efisiensi, penempatan di satu PD dilakukan agar memudahkan pengawasan dan kontrol terhadap alat-alat tersebut. Peralatan itu juga untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat," katanya.
Pinjaman Bank Jatim
Fikser juga meluruskan isu pinjaman daerah melalui Bank Jatim berbunga 13,7 persen. Menurutnya, Pemkot Surabaya telah melakukan negosiasi agar suku bunga lebih rendah, bahkan di bawah 6 persen.
“Bank Jatim ini juga bank milik daerah, dimana kita punya saham. Pinjaman ini dilakukan tanpa jaminan dan sudah dikonsultasikan ke Kemendagri serta Kemenkeu,” jelasnya.
Pinjaman tersebut, lanjut Fikser, murni untuk pembangunan infrastruktur yang manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat.
Baca juga: Penuhi Hak Dasar Pendidikan, Pemkot Surabaya Berikan Beasiswa Prasekolah
"Pinjaman daerah ini infrastruktur seperti membangun rumah sakit dan infrastruktur strategis lainnya. Selain itu, pembangunan juga dibiayai dari APBD, kerja sama dengan investor, maupun skema KPBU. Jadi tidak semuanya mengandalkan pinjaman,” katanya.
Bahkan sebelum mengajukan pinjaman, Pemkot Surabaya telah menghitung kemampuan fiskal daerah dengan kehati-hatian. Termasuk melakukan kajian ekonomi, strategis, kelembagaan serta mitigasi risiko.
"Setiap rupiah diarahkan untuk pembangunan infrastruktur yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat Surabaya,” ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur