BPBD Kirim Bantuan Pemprov dan Warga Jatim ke Sumatra-Aceh, Capai 140 Ton!
SURABAYA | Barometer Jatim – Bantuan logistik dari Jawa Timur untuk korban banjir di sejumlah wilayah Sumatra dan Aceh terus mengalir.
Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menuturkan, hingga kini total mencapai 140 ton berasal dari Pemprov Jatim, Pemkab/Pemkot hingga donasi masyarakat.
Baca juga: Konflik Panas Kepemilikan RS Pura Raharja, Korpri Jatim Sesalkan 'Ulah' Rasiyo!
"Kita membuka donasi dari awal kemudian animo masyarakat Jatim luar biasa. Kebutuhan di sana sangat besar dan kita perpanjang sampai tanggal 11 kemarin. Alhamdulillah perusahaan-perusahaan besar dan masyarakat turut ikut memberi bantuan," katanya, Minggu (14/12/2025).
"Jadi total barang yang sudah dikumpulkan jumlahnya lebih dari 140 ton, baik dari masyarakat dan ada yang dari Pemprov Jatim. Saat ini sudah terkirim lebih dari 100 ton ke Sumatra Utara, Sumatera Barat, dan Aceh," tambahnya.
Adhy menandaskan, bantuan-bantuan yang masih tersisa lebih dari 40 ton di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mulai dikirimkan lebih spesifik ke tingkat kabupaten.
"Sekarang mulai spesifik karena Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) sudah turun ke lapangan dan melihat bahwa di Pidie jaya, Bireun, dan bertemu bupati-bupati bahwa Aceh Tamiang, Aceh Selatan itu sangat membutuhkan bantuan,” katanya.
“Kemarin kita sudah mengirim Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Selatan yang masih agak berat sesuai permintaan bupatinya," jelas Adhy.
Kirim Relawan Tagana
Selain bantuan sembako hingga peralatan sehari-hari, Adhy yang juga kepala BPBD Jatim menyebut Pemprov telah mengirimkan 27 relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan 6 dokter spesialis ke Sumatera-Aceh.
"Jadi Tagana kita kirim 27 relawan. Ada yang di Aceh Tamiang, ada yang di Pidie Jaya. Dan ada permintaan dokter spesialis penyakit dalam kita kirim enam dengan obat-obatannya,” kata Adhy.
Dia menegaskan, pihaknya akan transparan dalam mengirim donasi masyarakat, dipertanggungjawabkan di lapangan, dan bantuan bisa diterima dengan baik serta bermanfaat.
"Kita juga telah alokasikan bantuan keuangan Rp 5 miliar ke Sumatra Utara, Rp 2,5 miliar ke Sumatra Barat, dan Rp 3 milir di Aceh. Itu sesuai SE Mendagri untuk bantuan keuangan," tambahnya.
Baca juga: VIDEO: Dugaan Korupsi, Jaka Jatim Laporkan 3 OPD Pemprov Jatim ke KPK
Lebih lanjut, Adhy mengatakan Pemprov Jatim juga menganggarkan untuk transportasi yang akan mengirim bantuan masyarakat ke Sumatra-Aceh.
"Kami menggunakan armada kargo baik yang dari Surabaya maupun dari Jakarta. Saat ini ada juga bantuan yang kami kirim melalui Pelni,” ucap Adhy.
“Supaya barang-barang ini manfaat, kami alokasikan anggaran untuk mengirimnya. Yang penting masyarakat di sana tahu bahwa masyarakat Jatim peduli dan Jatim membantu mereka, sehingga nama warga Jatim juga dikenang mereka bahwa kita persaudaraannya kuat," sambungnya.
Luruskan Label Bantuan
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto juga menandaskan bantuan yang dikirim Pemprov berasal dari masyarakat dan dari Pemkab/Pemkot se-Jatim termasuk dari Pemprov Jatim.
Soal viral baliho bantuan Gubernur Jatim di sosial media, dia menyebut beberapa baliho bantuan Gubernur Khofifah merupakan bantuan dari anggaran Pemprov Jatim.
Baca juga: Khofifah Dirujak Netizen soal Bantuan ke Aceh-Sumatra, BPBD Jatim Angkat Suara!
"Bahwa Gubernur adalah simbol pemerintahan provinsi, dan beberapa baliho yang terpasang di truk itu adalah bantuan yang dari Pemprov Jatim,” jelasnya.
“Baliho itu merupakan inisiatif dari teman-teman BPBD, dan kami minta maaf jika tidak berkenan di masyarakat. Ke depan kami akan mengevaluasi," imbuh Gatot.
BPBD Jatim juga memastikan, relawan selama belasan hari ini tidak berhenti menyiapkan bantuan ke Sumatra-Aceh. “Mohon upaya kemanusiaan ini jangan dipelintir ke hal-hal lain," pintanya.{*}
| Baca berita Bencana Sumatra. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur