Suramadu Gratis, Kalkulasi Negara Bukan Untung Rugi

barometerjatim.com  |   Senin, 29 Okt 2018 06:05 WIB

KALKULASI KESEJAHTERAAN: Joko Widodo ungkap alasan penggratisan tol Jembatan Suramadu. Kalkulasi negara bukan untung rugi. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

SURABAYA, Barometerjatim.com Penggratisan tol Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) memicu pro-kontra, karena negara dinilai bisa rugi. Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kalkulasi negara bukan soal untung rugi melainkan demi kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Mahfud MD: Pak Harto Penuhi Syarat Jadi Pahlawan, Ukurannya Bukan KKN tapi Hukum!

"Kalau perusahaan boleh berhitung untung dan rugi, tapi itungan negara adalah rakyat sejahtera atau tidak, rakyat makmur atau tidak," kata Jokowi saat menghadiri Apel Siaga Pemenangan Partai Nasdem Jatim di JX International, Surabaya, Minggu (28/10).

"Ini bukan kalkulasi untung dan rugi, kalkulasi negara adalah rasa keadilan. Kalkulasi negara adalah keinginan kita untuk menyejahterakan rakyat, memakmurkan rayat, bukan untung dan rugi," tegasnya.

Baca: Jawaban Santai Jokowi soal Isu Komunis: Masa Ada PKI Balita?

Apalagi, tambah Jokowi, angka kemiskinan di Pulau Madura masih sangat tinggi dibanding kabupaten/kota lain di sekitarnya. "Ketimpangannya kelihatan sekali, meskipun saya tahu gubernur, bupati dan seluruh jajarannya telah bekerja keras," katanya.

Baca juga: Khofifah Klaim Kemendikti Ada di Kabinet Prabowo Asli Usulannya, Gimana Ceritanya?

Dia mencontohkan tingkat kemiskinan di Sidoarjo, Gresik maupun Surabaya yang di angka 4-6,7 persen, tapi kabupaten di Pulau Madura masih tinggi, 16-24 persen.

"Padahal jaraknya dekat sekali. Inilah yang ingin kita selesaikan, kenapa jembatan Suramadu kita jadikan jembatan umum, bebas hambatan, non tol," jelasnya.

Baca: Jokowi: Jangan Dibalik, Justru Tiongkok Antek Indonesia

Baca juga: Khofifah Temui Jokowi di Solo Usai Retret, Ada Maksud Politik?

Penggratisan ini, tambah Jokowi, setelah pihaknya merespons keluhan-keluhan yang datang dari tokoh agama maupun masyarakat. Di mulai pada 2015 yang menggratiskan tarif untuk sepeda motor.

Setahun kemudian, tarif untuk roda empat diturunkan hingga 50 persen dari semula Rp 30 ribu menjadi 15 ribu. "Masih lagi, tahun ini memohon agar dibebaskan semuanya, tidak bayar," katanya.

Penggratisan, menurut Jokowi, karena memang dari itung-itungan ekonomi pemasukannya tidak banyak, tapi dampak ekonomi terhadap Madura juga belum kelihatan. Setelah digratiskan, diharapkan ekonomi di Madura lebih maju dan kesejahteraan masyarakatnya meningkat.


Berita Terbaru

Berita Populer