Pertumbuhan Ekonomi: Maluku Utara Juara, Jatim Nomor 10

barometerjatim.com  |   Jumat, 06 Agu 2021 23:50 WIB

JAWA TIMUR NOMOR 10: Pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan II-2021 nomor 10 se-Indonesia. | Data dan Grafis: BPS

SURABAYA, Barometerjatim.com - Indonesia keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai 7,07%.

Baca juga: Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan, DKP Jatim Bagikan Bakso Ikan Gratis

Spasialnya lagi, seluruh wilayah utama juga membukukan pertumbuhan ekonomi positif. Provinsi di Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan tertinggi dengan capaian 8,75%.

Meski demikian, kontribusi provinsi di Pulau Jawa tetap sangat dominan. Dari nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) kuartal II-2021 sebesar Rp Rp 4.175,8 triliun, 57,92% disumbangkan Jawa. Disusul Sumatera 21,73%, Kalimantan 8,21%, Sulawesi 6,88%, Bali dan Nusa Tenggara 2,85%, serta Maluku dan Papua 2,41%.

Sedangkan menurut provinsi, hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan positif. Hanya Papua Barat yang masih terkontraksi -2,39%.

Padahal, Papua Barat sempat mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal I-2021. Sepanjang Januari-Maret 2021, ekonomi Papua Barat tercatat meningkat 1,47%.

Kendati tumbuh pesat di kuartal II-2021, dari 34 provinsi hanya sembilan yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Maluku Utara membukukan pertumbuhan tertinggi 16,89%.

Sektor pertambangan dan penggalian menjadi pendorong utama, salah satunya adalah nikel yang sedang naik daun seiring tren kendaraan listrik.

Setelah Maluku Utara, menyusul Sulawesi Tengah 15,59%, Papua 13,14%, DI Yogyakarta 11,81%, Kalimantan Barat 10,81%, Banten 8,95%, Sulawesi Utara 8,49%, Sulawesi Selatan 7,66%.

Bagaimana dengan Jawa Timur? Pertumbuhan ekonomi di provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu tumbuh 7,05% tapi masih di bawah rata-rata nasional dan di urutan 10 dari 34 provinsi. Juaranya: Maluku Utara!

Dibandingkan dengan provinsi se-Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi Jatim juga masih kalah dari DI Yogyakarta dan Banten tapi unggul atas Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Secara Y-on-Y pada triwulan II 2021, ekonomi seluruh Pulau Jawa tumbuh 7,88%, dimana provinsi dengan pertumbuhan paling tinggi ada di DIY 11,81%. Kemudian tertinggi kedua DKI Jakarta tumbuh 10,91%, selanjutnya Banten 8,95%, terang Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan.

Baca juga: Pemprov Jatim Kucurkan UKIM Rp 31,2 M, Baru Sentuh 12.500 Imam Masjid

Kemudian untuk Jatim, pertumbuhannya 7,05%, Jabar 6,15%, sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah ada di Jateng 5,66%, sambung Dadang.

Belum Kembali Sepenuhnya

JAWA PALING DOMINAN: Jawa masih mendominasi kontribusi perekonomian nasional dengan sumbangan 57,92%. | Data dan Grafis: BPSJAWA PALING DOMINAN: Jawa masih mendominasi kontribusi perekonomian nasional dengan sumbangan 57,92%. | Data dan Grafis: BPS JAWA PALING DOMINAN: Jawa masih mendominasi kontribusi perekonomian nasional dengan sumbangan 57,92%. | Data dan Grafis: BPS

Terhadap pertumbuhan di Jatim, Khofifah menyampaikan rasa syukurnya lantaran di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19 ekonomi Jatim justru mengalami kenaikan.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa perekonomian Jatim terus bangkit dan mengalami perbaikan, meskipun pencapaiannya belum dapat kembali seperti saat sebelum pandemi Covid-19, tutur Khofifah di Gedung Binaloka Pemprov Jatim,  Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Jatim Raih Penghargaan Antikorupsi, Aneh! 17 Tersangka Korupsi Hibah Saja Belum Ditahan

Menurut Khofifah, pertumbuhan ekonomi yang bergerak positif 1,78% (q to q) dan meningkat 3,2% (c to c) ditopang sejumlah sektor utama. Antara lain berdasarkan lapangan usaha, sektor industri pengolahan berkontribusi paling besar terhadap struktur PDRB Jatim mencapai 30,23Þngan laju pertumbuhan 6,85% (y-o-y).

Selanjutnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memberi kontribusi PDRB 18,28Þngan laju pertumbuhan 13,64% (y-o-y).

Kontribusi tertinggi ketiga pada struktur PDRB Jatim adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan share 12,37Ún laju pertumbuhan minus 3,14% (y-o-y).

PDRB Jatim sesungguhnya ditopang cukup besar oleh sektor pertanian. Namun masa panen raya yang terjadi di triwulan I menyebabkan kontraksi di triwulan II, jelas Khofifah.

» Baca Berita Terkait Pemprov Jatim


Berita Terbaru

Berita Populer