Barrier Plastik di Jalan Depan TP Surabaya Diganti Beton, Ini Alasan Pemkot!
SURABAYA | Barometer Jatim – Pemkot Surabaya kembali memasang barrier di ruas Jalan Basuki Rachmat, tepatnya di depan mal Tunjungan Plaza (TP) Surabaya untuk mencegah kecelakaan sekaligus pelanggar lalu lintas. Namun kali ini dari beton, tidak lagi berbahan plastik.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan, pemasangan barrier dari beton untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Jika menggunakan bahan plastik, akan mudah digeser sehingga membahayakan pengendara yang melintas.
Baca juga: Jalan Baru Diaspal Jadi Arena Balap Liar, Eri Cahyadi Tak Diam: Tindak Tegas!
“Karena kalau pakai yang plastik itu orang mudah menggeser kemudian lewat (memotong jalan). Kalau enggak gitu digeser dilewati (orang menyeberang),” katanya, Sabtu (18/10/2025).
Selebihnya, Eri mengajak seluruh warga dan pengguna jalan untuk saling menjaga fasilitas umum (fasum) yang telah disediakan. Jangan sampai fasum justru membuat celaka diri sendiri maupun orang lain.
“Makanya kalau dilihat dahulu (barrier plastik) itu kan miring-miring enggak karuan. Maka ayo saling menjaga Surabaya dan saya berharap dijaga lah," kata Eri.
"Kalau ada tanda larangan parkir jangan parkir (sembarangan), kalau sudah ditutup barrier jangan belok memotong jalan, agar apa? Enggak ada kecelakaan,” imbaunya.
Imbau Tak Putar Balik
Selain di kawasan tersebut, Eri juga menyayangkan pengendara yang putar balik sembarangan di kawasan perempatan Jalan Pandegiling. Di jalan tersebut, dia kerap menjumpai pengendara berhenti di tengah perempatan jalan untuk memotong jalur dan putar balik.
Dalam waktu dekat, Eri segera berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk mencegah pengendara yang melanggar lalu lintas.
Baca juga: Penuhi Hak Dasar Pendidikan, Pemkot Surabaya Berikan Beasiswa Prasekolah
Dia juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif memberikan kontrol atau pengawasan terhadap pelanggar lalu lintas. Jika hal tersebut dibiarkan, angka kecelakaan akan meningkat.
“Saya akan koordinasi dengan Kasatlantas apakah nanti diberikan sanksi, kalau tidak tambah banyak kecelakaan nanti di perempatan-perempatan itu,” ujar Eri.
“Maka dari itu, ini alasan diberi separator (beton) itu fungsinya biar enggak langsung nyerobot dan buka-buka barrier jalan,” tegasnya.
Tidak hanya pengendara, Eri berpesan kepada pejalan kaki agar menyeberang pada tempatnya dan tidak sembarangan. Sebab, Pemkot Surabaya telah menyiapkan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang dilengkapi lift.
Baca juga: Adi Sutarwijono Gencar Blusukan, Tinjau Rutilahu dan Beri Bantuan Kursi Roda
“Sudah ada lift, maka bisa menggunakan lift di JPO. Itu untuk apa? Menghindari kecelakaan, karena di sana (Jalan Basuki Rachmat) itu jalur cepat,” kata Eri.
“Saya juga berharap, warga Surabaya kalau ada traffic light jangan di tengah-tengah, sehingga bikin macet dan menyebabkan kecelakaan,” tandasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur