Cawali Surabaya Jangan Hanya Pencitraan, Pikir dong Papua!
SURABAYA, Barometerjatim.com - Para kandidat wali kota Surabaya dinilai belum memiliki kepekaan terhadap kondisi sensitif di masyarakat. Terutama menyangkut rusuh di Papua yang dipicu insiden di Surabaya dan Malang.
"Ini Surabaya sekarang, baik warga, elite, semuanya, kan lagi berhadapan dengan kondisi memperihatinkan soal insiden Papua. Ini kandidat wali kota Surabaya kemana enggak ada yang respons soal itu," kritik Pengamat Politik Airlangga Pribadi Kusman di Surabaya, Minggu (1/9/2019).
Baca juga: Airlangga Pribadi Tak Tertarik Bahas Soeharto Pahlawan, Sebut Namanya Saja Ogah!
Harusnya, lanjut Airlangga, para kandidat wali kota ikut terlibat dalam partisipasi secara persuasif yang natural. Bukan pencitraan, tapi untuk sama-sama ikut menyentuh hati warga Papua di Jatim, khususnya di Surabaya.
"Kandidat wali kota Surabaya jangan hanya pencitraan, pikir dong Papua!" tandas CEO The Initiative Institute tersebut.
Sebab, kata Airlangga, baik warga Jatim maupun warga Papua, tetap merasa bagian dari satu saudara bangsa Indonesia. Rasa sakit di Papua dirasakan pula oleh warga Surabaya, apalagi para kandiat tersebut calon pemimpin Surabaya.
Baca juga: 4 Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut, Ahmad Labib Apresiasi Keberanian Bahlil!
"Para kandidat belum ada yang inisiatif. Kita warga Surabaya membutuhkan pemimpin yang sensitif dan peka terhadap persoalan yang ada. Orientasinya jangan cuma pil-pil itu saja," katanya.
Para kandidat, sambung Airlangga, orientasinya juga jangan hanya bagaimana meraih kekuasaan, tapi mulailah belajar memperhatikan dan melayani masyarakat yang akan dipimpinnya.
Baca juga: Ketum Golkar Kena 'Roasting': Lahir Beralaskan Tikar, Sekarang Berkuasa dan Kaya Raya!
"Termasuk di dalamnya warga Papua, sebagai bagian dari warga Indonesia yang harus diperhatikan," tegas pengajar di Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair) tersebut.{*}
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya