Debat kok Bawa Contekan, Eri-Armuji Tolak Mentah-mentah

barometerjatim.com  |   Jumat, 30 Okt 2020 00:36 WIB

TOLAK CONTEKAN: Ari Cahyadi-Armuji, tolak debat Cawali-Cawawali Surabaya 2020 pakai contekan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya akan menggelar debat perdana Cawali-Cawawali Surabaya 2020, 4 November. Namun ada usulan agar pasangan calon diperbolehkan membawa contekan.

Baca juga: Konferda-Konfercab PDIP se-Jatim, Buka Ruang Seluas-luasnya Kaum Muda Bergabung!

Usulan tersebut mengemuka dalam rapat teknis persiapan debat perdana di kantor KPU Kota Surabaya yang dihadiri tim kedua pasangan calon, Senin (28/10/2020).

Bermula dari Liaison Officer (LO) Pasangan Calon Nomor 1 Eri Cahyadi-Armuji, Wimbo Ernanto yang mengusulkan paslon harus bersih dari contekan yang berisi materi data.

"Tapi tim sebelah menolak, mereka berharap pasangan calon diperbolehkan membawa materi data atau contekan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/10/2020), sembari menegaskan tim Eri-Armuji menolak mentah-mentah jika debat diperbolehkan pakai contekan.

Dijelaskan Wimbo, dengan tidak membawa contekan materi data, maka masyarakat bisa menilai seberapa luas pasangan calon dalam memahami Surabaya.

"Dari situ kan masyarakat bisa mengetahui, siapa pemimpin yang paham seluk beluk Surabaya dengan segala permasalahan dan solusinya. Pemahaman konsep, detil maupun solusinya," ucap pria yang juga wakil ketua DPC PDIP Surabaya itu.

Menurut Wimbo, tidak ada alasan untuk menolak usulan tersebut, jika pasangan calon benar-benar siap memimpin kota yang sudah tertata dengan baik seperti sekarang ini.

Baca juga: Rapatkan Barisan, 38 DPC PDIP se-Jatim Konferda-Konfercab Serentak di Surabaya

"Penyelenggara menyediakan ruang di belakang panggung kepada tim untuk berdiskusi sebelum acara debat. Itu sudah cukup, tinggal bagaimana pasangan calon benar-benar menguasai materi di luar kepala," jelasnya.

Lantas, bagaimana titik temu terkait usulan yang ditolak kubu paslon nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman tersebut? Wimbo mengaku tidak diputuskan dalam pertemuan dan akan dibahas lebih lanjut.

"Kemarin KPU tidak bisa memutuskan, karena masih akan dipelajari di PKPU. Intinya kita tetap usulkan itu," tandasnya.

Seperti diberitakan, debat perdana digelar pada 4 November 2020 di Hotel JW Marriott. Sesuai aturan, peserta debat hanya dibatasi tujuh orang per kubu paslon, terdiri dari Cawali dan Cawawali, empat orang tim debat, serta satu orang bagian dokumentasi.

Baca juga: Membeludak! Soekarno Run di Nganjuk Dibanjiri 21 Ribu Peserta dari Jatim dan Luar Jawa

ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya

 

Tags :

Berita Terbaru

Berita Populer