Hindari Rentenir dan Pinjol, Khofifah Sarankan Muslimat NU Utang ke BPR Jatim!
MALANG | Barometer Jatim – Ketua Dewan Pembina Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar para pimpinan PAC dan ranting Muslimat NU menghindari praktik rentenir maupun pinjaman online (pinjol) ilegal yang merugikan.
Hal itu disampaikan Khofifah dalam acara pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw serta Pelantikan Bersama PAC dan Ranting Muslimat NU se-Kota Malang di Universitas Islam Malang (Unisma), Minggu (7/9/2025).
Baca juga: Jatim Raih Penghargaan Antikorupsi, Aneh! 17 Tersangka Korupsi Hibah Saja Belum Ditahan
"Saya mohon panjenengan PAC dan ranting Muslimat NU se-Kota Malang bisa menghindari rentenir dan pinjaman online yang ilegal," pintanya.
Meminimalisir hal tersebut, Khofifah mengingatkan peran pimpinan ranting yang terbentuk, harus memfasilitasi anggota agar terlepas dari rente dan pinjol ilegal. Salah satunya dengan memaksimalkan Koperasi Muslimat NU.
Terlebih, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim atau Bank UMKM yang pinjamannya maksimum Rp 50 juta dengan bunga 3 persen setahun. Hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
"Murah sekali tanpa agunan. Jadi kalau ada pimpinan-pimpinan anak rating yang dagang butuh modal, dimaksimalkan mengakses program Bank UMKM Jatim," ujarnya.
Soal pembahasan agar seluruh perwakilan ranting Muslimat NU tidak terjerat pinjol harus ada pertemuan lebih lanjut, yakni menentukan waktu agar dijelaskan Bank UMKM mengenai skema peminjaman karena tanpa agunan dan bunganya 3 persen per tahun.
Saring Sebelum Sharing
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menegaskan pentingnya keberseiringan antara akhlak dan pemanfaatan teknologi digital di tengah derasnya arus informasi.
Baca juga: Misi Dagang Jatim-Sultra Capai Rp 1,048 T, Kelautan dan Perikanan Sumbang Rp 213 M!
Dia mengingatkan kader Muslimat NU se-Kota Malang, untuk selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial dengan prinsip saring sebelum sharing.
"Sangat penting untuk kita semua. Utamanya akhlak yang berseiring dengan digital IT. Sebab, sangat banyak berita viral namun kita seringkali tidak saring sebelum sharing. Bagaimana akhlak berseiring dengan digital IT," katanya.
Menurut Khofifah, hal ini sejalan dengan bagian isi dari Kitab Mutiara Nasihat Syekh Abdul Qadir Jailani (Nashoihul Jailani) yang baru selesai ditahkik Syekh Prof Dr Muhammad Fadhil Al Jailani dan sudah selesai diterjemahkan.
"Kitab Nashoihul Al Jailani ini berisi mutiara nasihat Syekh Abdul Qadir Jailani yang berisi akhlak yang baik, yang implementasinya saat ini harus selaras dengan perkembangan teknologi digital," katanya.
Dia menekankan, nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, ikhlas, syukur, dan sabar harus ditanamkan sejak dini agar anak bangsa tumbuh dengan akhlakul karimah dan karakter yang kuat.
Baca juga: Pendapatan APBD Jatim 2026 Anjlok Rp 9,1 T, Khofifah Tepis Tak Bisa Kelola Keuangan!
"Mari kita terus memberikan doa untuk anak bangsa yang tumbuh berkarakter akhlakul karimah serta yang shaleh dan shalihah, serta bijak memanfaatkan teknologi," ucapnya.
Syekh Fadhil Al Jailani juga turut hadir dalam acara tersebut. Menurut Khofifah, kehadirannya tidak sekadar memberikan siraman rohani, melainkan juga turut memberikan referensi dan penguatan bagaimana ada intisari dari kitab Nashihul Al Jailani.{*}
| Baca berita Muslimat NU. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur