Khofifah Dirujak Netizen hingga Legislator soal Bantuan ke Aceh: Ayolah Jangan Pansos!
SURABAYA | Barometer Jatim – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kembali 'dirujak' netizen, bahkan anggota DPRD Jatim. Kali ini bukan terkait kebijakan atau kasus korupsi dana hibah, melainkan soal branding bantuan kemanusiaan.
Lha kenapa? Di tengah musibah yang menimpa Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Khofifah menyalurkan bantuan berlabel “Bantuan Gubernur Jawa Timur untuk Aceh”.
Baca juga: DEMO: Demo di Hari Antikorupsi, MAKI Senggol Keras Pejabat Pemprov Jatim!
Tulisan itu terpampang jelas pada truk pengangkut bantuan, sebagaimana terlihat dalam unggahan akun Instagram ini_surabaya.
Unggahan tersebut viral dan kolom komentar dibanjiri netizen yang ramai-ramai merujak Khofifah, mempertanyakan sumber bantuan dari kantong pribadi atau dari dana APBD Jatim.
"Dari gubernur jatim? Kantong pribadi atau???" tulis akun erikandianto. “Wih.. Baik banget ya ibu gubernurnya. tak kira dari masyarakat jatim bantuannya,” sambat akun andrealagiapa.
“Apakah ini yang disebut pembodohan secara sistematis???” tambah aku miss_meyra. “kami tidak ridho dengan fotonya,” al_arifyn
Tak hanya warganet, anggota DPRD Jatim dri Fraksi PKB, Multazamudz Dzikri juga turut mengernyitkan dahi. Dia mengaku heran dengan label bantuan tersebut.
Menurutnya, jika bantuan berasal dari APBD Jatim, maka penulisannya jelas harus mewakili institusi pemerintah, bukan sosok personal.
“Terkait bantuan Gubernur Jatim ke Aceh dari mana sumbernya? Kalau dari APBD harusnya berbunyi Pemprov, bukan person gubernur,” kata Multazam, Jumat (12/12/2025).
Politikus muda itu pun mengingatkan, agar Khofifah tidak memanfaatkan momentum musibah untuk kepentingan citra politik. Apalagi jika sampai menimbulkan kesan, bahwa dana publik seolah-olah berasal dari kantong pribadi.
Baca juga: Jaka Jatim Laporkan 3 OPD Pemprov Jatim ke KPK, Dugaan Korupsi Apa Lagi?
“Ayolah jangan pansos (pencitraan) atas penderitaan saudara kita. Kalau begini kan kesannya duit pribadi, padahal dari APBD,” ujarnya.
Dia bahkan memberi saran yang lebih netral, agar tidak menyakiti hati masyarakat Jatim yang telah bersusah payah menyumbangkan dananya melalui pajak.
“Alangkah lebih baik misal judulnya bantuan dari Pemprov Jatim atau sekalian saja dari warga Jatim," ujarnya.
Menurut Multazam, musibah yang sedang terjadi sudah cukup menyita perhatian dan empati banyak pihak. Karena itu, dia menilai tidak elok jika justru ada pihak yang terlihat ingin menumpang popularitas.
“Musibah ini cukup menyita perhatian banyak pihak, tidak elok kalau masih ada yang pansos begini. Jangan jadikan musibah ini sebagai ajang cari ketenaran," ucapnya.
Baca juga: Surabaya Kirim Lagi Bantuan untuk Sumatra, Donasi Hampir Rp 1 Miliar!
Sebelumnya, terkait bantuan yang dikirim, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menjelaskan sebanyak 14 truk bantuan dikirim melalui jalur udara, 13,5 ton ke Sumatra Utara, dan 13 ton ke Aceh.
Tak hanya itu, bantuan gelombang kedua lebih dari 20 ton juga menyusul menuju Sumatra Barat. Selain barang, Pemprov Jatim juga mengucurkan bantuan keuangan Rp 10,5 miliar.
“Kami juga memberi bantuan dana untuk mereka, dengan rincian Sumatra Utara Rp 5 miliar, Sumatra Barat Rp 2,5 miliar, dan Aceh Rp 3 miliar,” ujarnya.{*}
| Baca berita Banjir Sumatra. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur