Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Si-Boyo, Lapak Baru UMKM Tingkatkan Omzet!

Reporter : Andriansyah  |   Minggu, 21 Des 2025 15:01 WIB
SI-BOYO Aplikasi Si-Boyo, platform belanja digital yang mengintegrasikan KKMP dan pelaku UMKM. | Foto: Humas

SURABAYA | Barometer Jatim – Memperkuat digitalisasi ekonomi kerakyatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan aplikasi Si-Boyo di Jalan Tunjungan, Minggu (21/12/2025).

Si-Boyo merupakan platform belanja digital, yang mengintegrasikan peran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dan pelaku UMKM lokal.

Baca juga: Seruan Eri Cahyadi di Penghujung 2025: Apa pun Sukunya, Ayo Bangun Surabaya!

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Imam Sonhaji mewakili Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat peluncuran mengatakan, hadirnya aplikasi ini merupakan jawaban atas tantangan zaman.

Menggeser pola koperasi konvensional menuju ekosistem digital, tanpa meninggalkan semangat gotong royong masyarakat lokal.

“Basisnya adalah ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong dan semangat ekonomi lokal Surabaya sendiri. Ini adalah langkah kita membumikan Ekonomi Pancasila,” kata Agus Imam.

“Meskipun digital, keberpihakan tetap kepada warga kecil, UMKM, dan ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara ekonomi," tandasnya.

Dia berharap, setelah peluncuran aplikasi Si-Boyo, para camat melakukan pengawasan lebih terhadap setiap KKMP yang ada di wilayah masing-masing.

LAPAK BARU UMKM: Febrina Kusumawati, Si-Boyo jadi lapak baru bagi UMKM untuk tingkatkan omzet. | Foto: Humas

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Febrina Kusumawati menjelaskan Si-Boyo menjadi 'lapak baru' bagi UMKM untuk meningkatkan omzet.

“Artinya, ini adalah tambahan platform bagi para UMKM untuk memperkenalkan produknya lebih luas lagi,” katanya.

Menurut Febri, saat ini sudah ada tujuh koperasi kelurahan yang menggunakan aplikasi tersebut. Yakni KKMP Mojo, KKMP Kertajaya, KKMP Gunung Anyar, KKMP Jagir, KKMP Sumur Welut, KKMP Jajar Tunggal, dan KKMP Banyu Urip.

Baca juga: Setoran Dividen BUMD Surabaya ke Pemkot Naik Tajam, Tembus Rp 204,6 Miliar!

“Target ke depannya, seluruh KKMP yang berjumlah 153 kelurahan di Surabaya akan segera terintegrasi dengan aplikasi Si-Boyo,” katanya.

Menariknya, sistem pengantaran atau kurir dalam aplikasi ini memberdayakan warga setempat. 

“Kita mengoptimalkan warga sekitar sebagai kurir. Jadi, ada pemberdayaan di wilayah tersebut. Masyarakat sekitar koperasi mendapatkan pendapatan baru. Ini yang membedakan kita dengan platform sebelah," ujar Febri.

Untuk menjaga harga tetap kompetitif dan termurah bagi warga, Pemkot Surabaya telah menyinergikan Si-Boyo dengan berbagai pihak. Bekerja sama dengan Produk Unggulan Daerah (PUD) milik Pemkot yang bergerak di bidang pangan dan sektor swasta tangan pertama atau produsen langsung.

“Kami juga menggandeng BMT Keuangan dan Bank Surabaya (Surya Artha Utama) sebagai mitra finansial KKMP untuk masalah permodalan. Selain itu, kami terus mengajak seluruh warga, pengurus RT/RW, dan kader untuk bergabung menjadi anggota koperasi,” ungkap Febri.

Baca juga: Said Abdullah Nakhodai Lagi PDIP Jatim, Eks Dirut PT SIER Masuk Pengurus!

Ketua KKMP Jajar Tunggal, Nur Wahyudi menyambut baik peluncuran ini sebagai ladang emas bagi kemajuan ekonomi warga.

Dia juga mengusulkan agar para pemangku kepentingan di tingkat bawah seperti LPMK, RT, RW, hingga KSH didorong untuk menjadi anggota koperasi sehingga modal usaha bersama akan semakin kuat.

"Iuran pokok dan wajib dari anggota sangat berarti sebagai modal usaha. Kami berharap kolaborasi ini menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi Surabaya," harap Nur Wahyudi.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur


Berita Terbaru

Berita Populer