Hari Kedua Raker, Pansus BUMD DPRD Jatim Blejeti Kinerja PT PWU!

Reporter : -
Hari Kedua Raker, Pansus BUMD DPRD Jatim Blejeti Kinerja PT PWU!
BLEJETI KINERJA: Rapat kerja Pansus BUMD DPRD Jatim yang dipimpin Agung Mulyono dengan PT PWU. | Foto: IST

BATU | Barometer Jatim – Hari kedua rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) BUMD DPRD Jatim di Kota Batu, Kamis (18/12/2025), menghadirkan Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) Erlangga Satriagung beserta jajaran anak perusahaannya.

Dalam raker, Ketua Pansus BUMD DPRD Jatim, Agung Mulyono memblejeti kinerja PT PWU termasuk menyoroti data yang disampaikan manajemen belum lengkap dan mendalam. Karena itu, Pansus akan melakukan pendalaman lanjutan dengan memanggil kembali jajaran direksi.

“Ini masih tahap awal. Rekomendasi Pansus nanti harus konkret, tapi tujuannya jelas, yakni perbaikan seluruh BUMD di Jatim,” katanya.

Anggota DPRD Jatim tiga periode itu menegaskan, Pansus BUMD tidak bertujuan menghakimi kinerja direksi maupun manajemen. Sebaliknya, Pansus ingin mengarahkan agar BUMD memiliki visi yang jelas, target yang terukur, dan dikelola secara lebih profesional.

“Kami ingin BUMD Jatim lebih berdaya, lebih fokus, dan lebih profesional, sehingga mampu bersaing dan memberi manfaat nyata bagi daerah,” ucapnya.

Dengan evaluasi yang lebih mendalam, Agung berharap kinerja BUMD Jatim ke depan mampu meningkat secara signifikan dan tidak tertinggal dibandingkan provinsi lain.

“BUMD Jatim harus lebih berdaya, lebih profesional, dan mampu bersaing. Itu tujuan utama Pansus,” ujarnya.

Agung juga menegaskan pembenahan BUMD harus dilakukan secara serius dan terarah. Tidak bisa lagi berjalan tanpa arah bisnis yang jelas dan terukur.

Tawarkan Konsep "3J"

Menurut Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim itu, setiap BUMD wajib memiliki konsep bisnis yang kuat agar mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah. Karena itu, Pansus mendorong evaluasi mendalam terhadap perencanaan, program, hingga capaian keuntungan.

“BUMD harus punya arah yang jelas. Jangan banyak kegiatan tapi tidak menghasilkan apa-apa,” katanya.

Agung menyebutkan konsep "3J" dalam evaluasi BUMD Jatim. Pertama, jelas performanya, baik dari sisi financial maupun non-financial. Kinerja BUMD tidak hanya diukur dari laba, tetapi juga tata kelola, kontribusi ekonomi, pelayanan publik, serta dampak sosial.

Kedua, jelas program dan perencanaannya. Setiap BUMD harus memiliki arah usaha yang fokus, terukur, dan berbasis core business, bukan sekadar banyak kegiatan tanpa hasil nyata.

Ketiga, jelas profitnya. Keuntungan harus konkret, signifikan, dan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan sekadar angka kecil yang tidak memberi nilai tambah.

Tanpa kejelasan perencanaan, tandasnya, BUMD akan kesulitan menentukan fokus usaha. Begitu pula tanpa program dan core business yang tepat, aktivitas usaha hanya akan berjalan rutinitas tanpa nilai tambah.

“Yang paling penting itu ujungnya. Harus jelas keuntungannya. Kalau profitnya kecil, ramai tapi tidak berdampak, itu tidak ada artinya bagi BUMD,” ujarnya.

Masih Butuh Pendalaman

Sementara itu Wakil Ketua Pansus BUMD DPRD Jatim, Nasih Aschal menilai kinerja BUMD holding bersama anak perusahaannya masih belum dapat disimpulkan secara utuh. 

Dia mengatakan, Pansus masih membutuhkan pendalaman dan kajian lanjutan sebelum memberikan penilaian terhadap progres BUMD holding maupun anak usaha.

“Hari ini kami memanggil PWU dan anak perusahaannya, tapi kami belum bisa menyampaikan seperti apa progresnya karena memang perlu pendalaman,” ujarnya.

Dia mengatakan, dalam rapat terungkap masih adanya ketidaksinkronan antara holding dan anak perusahaan. Ketidaksinkronan tersebut terlihat pada sejumlah aspek strategis, termasuk pengelolaan aset.

“Antara holding dan anak perusahaan terkadang masih belum sinkron, terutama soal aset,” katanya.

Menurutnya, secara ideal holding seharusnya memberikan perhatian dan penguatan kepada anak perusahaan. Namun, tuntutan bisnis yang berorientasi pada profit kerap membuat fokus pengelolaan menjadi tidak seimbang.

“Karena ini usaha yang profit oriented, tuntutan untuk mendapatkan keuntungan juga tinggi,” ucapnya.{*}

| Baca berita BUMD Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.