Sadad: Kader NU di Gerindra Tak Perlu Dukung Kiai Ma'ruf!

Reporter : Roy Hasibuan  |   Rabu, 15 Agu 2018 14:11 WIB
HORMAT TAPI TAK MENDUKUNG: Anwar Sadad, hormati Kiai Ma'ruf Amin tapi tak perlu didukung di Pilpres 2019. | Foto: Barometerjatim.com/ABDILLAH HR

SURABAYA, Barometerjatim.com - Pernyataan Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Imam Pituduh yang mewajibkan agar kader NU mendukung KH Maruf Amin di Pilpres 2019 dikritisi sejumlah pihak. Tak terkecuali Sekretaris DPD Partai Gerindra, Anwar Sadad.

Menurut Sadad, tampilnya Kiai Ma'ruf sebagai Cawapres tak mengurangi ketokohannya, baik sebagai ulama yang keilmuannya sangat tinggi maupun sebagai rais aam PBNU.

Baca juga: Peduli Korban Banjir Sumatra-Aceh, Gerindra Jatim Kirim 7 Truk Bantuan Logistik!

"Hanya saja, kader Gerindra Jatim yang juga kader NU tak perlu memberikan dukungan karena tampilnya beliau bersifat pribadi. Bukan keputusan permusyawaratan organisasi NU, baik Muktamar maupun Konbes dan Munas Alim Ulama NU yang wajib ditaati," paparnya di Surabaya, Rabu (15/8/2018).

Tampilnya Kiai Ma'ruf sebagai Cawapres, tandas Sadad, sekaligus menandakan pupusnya kepercayaan NU pada Parpol yang kelahirannya dibidani NU sendiri. "Yang seharusnya bisa menjalankan kepentingan-kepentingan NU di bidang politik," sindirnya.

Meski bakal menjadi rival di Pilpres 2019, politikus yang juga Ketua Dewan Pakar IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) itu mengimbau kadernya untuk tetap menghormati Kiai Ma'ruf.

Baca juga: Jatim Raih Penghargaan Antikorupsi, Aneh! 17 Tersangka Korupsi Hibah Saja Belum Ditahan

"Semua kader Gerindra, jangan memposting atau memviralkan komentar, gambar maupun meme yang menyudutkan Kiai Ma'ruf Amin di media sosial atau grup-grup chat yang menjamur," imbaunya.

Sebelumnya, Imam Pituduh usai acara Work Shop Pengelolaan Sumber Daya Air di Surabaya, Selasa (14/8/2018), menyebut wajib hukumnya bagi warga NU untuk mendukung Kiai Maruf di Pilpres 2019.

"Sebagai jamaah, mendukung Kiai Maruf itu wajib karena sesama warga NU. Wajib hukumnya!" katanya.

Baca juga: VIDEO: Rais Aam Pertegas Gus Yahya Tak Lagi Ketum PBNU, Sudah Dipecat!

Sebaliknya, sebagai organisasi, NU pasti tidak berpolitik. Tetapi warga atau jamaah NU adalah kekuatan politik yang tak bisa dielakkan, tandasnya.{*}


Berita Terbaru

Berita Populer