Emil Dardak Sebut Corak dan Teknik Batik Sulit Dibuat oleh Kecerdasan Buatan: Cuma Perajin yang Bisa!

JAKARTA | Barometer Jatim – Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak turut serta dalam gelaran Istana Berbatik di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (1/10/2023). Bak peragawan, suami Arumi Bachsin itu melenggang di runway mengenakan tenun ikat Parengan, Lamongan rancangan Wignyo Rahadi.
Bagi Emil, batik menjadi spesial karena terdapat nilai emosional dan sentuhan manusia. Pola dan nilai ini tidak akan bisa direplikasi oleh Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
"Batik ini yang dibuat pakai teknik printing atau pakai tangan, kelihatan bedanya. Kalau kita tahu siapa perajinnya, itu jadi koneksi emosional yang tidak bisa dilepaskan,” kata Emil.
“Keberagaman keragaman dari corak dan teknik ini membuatnya sulit dibuat oleh AI. Justru cuma perajin yang bisa, karena sentuhan manusia sangat penting dibuat dengan hati," sambungnya.
| Baca juga:
- Emil Dardak Beber Kontribusi Dzuriyah Syekh Kyai Ageng Basyariyah untuk Jatim: Lahirkan 1.500 Ponpes!
- Emil Dardak: Percaya Saya, Sepintar-pintarnya Guru Enggak Ada yang Bisa Ngalahin Google!
- 143 Hari Jelang Lengser dari Takhta Jatim, Survei SSC: Publik Lebih Puas Kinerja Emil Ketimbang Khofifah!
Emil pun meyakini bahwa batik tak sampai di sini saja. Masih ada banyak ruang untuk berkreasi dalam batik, mulai dari metode hingga desain busana.
Mantan Bupati Trenggalek ini kemudian menyebutkan motif batik unik dari wilayah Mataraman seperti cengkeh, buah manggis, dan durian.
“Batik Ini meski tradisional tetapi memberi banyak kesempatan bagi kita untuk berkreasi. Semisal diambil suatu motif khas daerah atau dikembangkan. Malah bisa juga kita buat motif baru soal apa yang jad trademark daerah tersebut," katanya.
"Lalu setelah itu, dapat diaplikasikan dalam berbagai model dan gaya busana dengan sentuhan kreatif dan diberi sentuhan khas," imbuh Emil.
Kekayaan Budaya dan Nilai Luhur
Di kesempatan tersebut, Emil memamerkan busananya mewakili Jatim bersama jajaran para menteri, lembaga negara, gubernur se-Indonesia, tokoh masyarakat, aktris dan aktor, serta influencer. Bahkan, para duta besar berbagai negara juga turut serta dalam peragaan busana.
Dia mengungkapkan, bahwa batik sebagai bentuk kriya tekstil memiliki banyak guna dan potensi. Bukan cuma sebagai pakaian, batik menjadi jembatan untuk mengenalkan kekayaan budaya dan nilai luhur Indonesia ke masyarakat dunia.
| Baca juga:
- Surabaya Terima DBHCT Rp 15 Miliar, Dipakai untuk Apa Saja? Nih Penjelasan Eri Cahyadi!
- Cucu Pendiri NU: Gus Kautsar Sejak Awal Dorong Cak Imin untuk Berani Nyalon di Pilpres!
"Kita bisa melihat berbagai jajaran di Indonesia seragam mengenalkan budaya daerahnya melalui batik. Duta-duta besar negara sahabat juga turut serta," kata Emil.
"Batik ini suatu kebanggaan bangsa yang diapresiasi oleh dunia. Unesco telah mengakui keberhargaannya sebagai warisan dunia. Ini keistimewaan di tingkat global," sambungnya.{*}
| Baca berita Batik. Baca tulisan terukur Syaiful Kusnan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur