Banjir Tahunan sejak 1993 Terjang Surabaya Barat, Warga Tunggu Solusi Eri Cahyadi Bangunkan Box Culvert!

| -
Banjir Tahunan sejak 1993 Terjang Surabaya Barat, Warga Tunggu Solusi Eri Cahyadi Bangunkan Box Culvert!
TERJUN LANGSUNG: Eri Cahyadi terjun ke titik lokasi banjir di kawasan Wisma Tengger. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi gerak cepat meninjau titik lokasi banjir di kawasan Surabaya Barat, tepatnya di Wisma Tengger, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Jumat (5/4/2024) malam.

Eri terjun langsung sembari berdiskusi dengan warga setempat untuk menyelesaikan masalah banjir di kawasan tersebut. Turut mendampingi yakni Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi; Kepala Bidang Drainase DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo; Camat Benowo dan Lurah Kandangan.

Di lokasi, Eri turut menerjunkan 3 unit truk penyedot milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, agar air di kawasan Kelurahan Kandangan cepat surut. Setelah 3 unit mobil DPKP itu tiba, tak berselang lama ketinggian air yang semula sekitar 20 cm mulai surut.

Eri menuturkan, letak Wisma Tengger ini berada di tengah-tengah dua kawasan, yakni Manukan dan Sambikerep. Sehingga ketika terjadi hujan, secara otomatis air menuju kawasan Wisma Tengger.

“Kalau hujan, airnya pasti menuju ke sini (Kandangan) dan ini tempat yang paling rendah. Pak RW tadi menyampaikan, di sini itu (banjir) mulai dari tahun 1993 akan tetapi tidak pernah diekspos,” katanya.

TRUK PENYEDOT: 3 unit truk penyedot dikerahkan ke lokasi banjir di Kelurahan Kandangan. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

Setelah berdiskusi di lokasi dengan Ketua RW 03 Kelurahan Kandangan Suprasetyo, Eri mengatakan solusi untuk mengatasi banjir di Wisma Tengger yakni Pemkot Surabaya akan membuatkan saluran besar menggunakan box culvert yang akan dibangun mulai dari kawasan Kandangan hingga Banjar Sugihan.

“Ini segera kita buatkan box culvert, sampai Banjar Sugihan. Insyaallah selesai tahun ini, bulan Juni selesai,” tegasnya.

Akses Hanya 25 Cm 

Ketua RW 03 Kelurahan Kandangan, Suprasetyo membenarkan kalau kawasan ini sudah sering terjadi banjir sejak 1993. Banjir sering terjadi karena pembuangan air di kawasan ini kurang lebar.

Selama ini, kata Suprasetyo, warga hanya mengandalkan pembuangan saluran air selebar 25 cm.

“Kita ini kendalanya pembuangan air dari Banjar Sugihan hanya diberikan akses segini (25 cm), sehingga tidak menampung luapan air yang dari sini,” ungkapnya.

Akibatnya, ucap Suprasetyo, luapan air itu merambah hingga ke wilayah RW 03, RW 04, RW 05, dan RW 06 Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo.

Dia berharap kepada Eri supaya kawasan tersebut dibuatkan saluran menggunakan box culvert agar terbebas dari banjir.

“Kami sangat bersyukur, mudah-mudahan apa yang dikatakan Pak Wali Kota itu betul-betul terwujud, sehingga kita tidak terjadi banjir. Dari dahulu harapan kita seperti itu,” harapnya.

Senada dengan Suprasetyo, Ketua RW 04 Kelurahan Kandangan, Suprapto berharap masalah banjir tahunan di kawasan itu bisa diselesaikan sampai tuntas.

Suprapto menjelaskan, dulu saat kawasan ini masih belum dipenuhi permukiman, banjir tidak terlalu menjadi masalah bagi warga karena air tidak terlalu tinggi dan serapan air masih banyak. Tapi sekarang serapan banyak yang ditutup.

Meski sebelumnya kawasan ini sudah dibuatkan crossing (sodetan) oleh Pemkot Surabaya, Suprasetyo merespons baik rencana pembangunan box culvert yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Saya sangat bersyukur, mudah-mudahan yang dikatakan Pak Wali bisa terwujud. Sekarang satu jam sudah hilang, apalagi ada crossing-an itu lebih cepat susutnya,” ucapnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.