40 Grup Musik Tong-Tong se-Madura Bakal Unjuk Aksi di Sumenep, Catat Tanggalnya Dijamin Seru Abis!

| -
40 Grup Musik Tong-Tong se-Madura Bakal Unjuk Aksi di Sumenep, Catat Tanggalnya Dijamin Seru Abis!
KHAS MADURA: Musik Tong-Tong, budaya Madura yang belum dimiliki daerah lain. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SUMENEP | Barometer Jatim – 40 grup musik tong-tong se-Madura akan menghibur warga dalam kelender Event of Sumenep, 14 Oktober 2023. Mereka akan membawakan satu lagu wajib dari Madura seperti Malate Pote dan Kembang Pesisir.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo (Cak Fauzi) mengatakan, acara tersebut digelar untuk melestarikan seni dan budaya Madura. Diharapkan, kecintaan warga akan budaya-budaya khas Madura terus tumbuh dan terjaga.

Cak Fauzi menegaskan, musik tong-tong merupakan budaya Madura yang memiliki ciri khas tersendiri dan belum dimiliki daerah lain. Bahkan, karya seni tersebut terus ditampilkan agar tidak terkikis perkembangan zaman.

“Budaya kita harus terus dijaga dan dirawat dengan berbagai cara. Ya, salah satunya dengan festival ini menjadi presentasinya,” tuturnya, Jumat (6/10/2023).

| Baca juga:

Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Sumenep yang juga Ketua Panitia, Edi Susanto menambahkan, total ada 40 grup musik tong-tong yang akan memeriahkan acara.

Dari jumlah itu, 33 grup dari Kabupaten Sumenep. Sisanya perwakilan dari masing-masing kabupaten di Madura, yakni Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.

“Festival lomba musik tong-tong akan dimulai pukul 19.00 WIB. Para peserta akan berangkat dari utara Taman Adipura Kota Sumenep, menuju Jalan Trunojoyo, Jalan Haperkus, Jalan Imam Bonjol, Jalan Agus Salim, finish di depan toko eletronik Spectra,” terangnya.

Edi optimis, acara festival musik tong-tong ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. Antusiasme masyarakat bisa dilihat dari jumlah peserta yang terus bertambah.

| Baca juga:

“Yang semula diikuti 30 peserta, saat ini bisa melebihi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang sudah mencapai 40 grup,” jelasnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan, pihak panitia telah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya dengan membatasi peserta dalam satu grup hanya 40 orang. Terdiri dari pemukul, pendukung, dan penari.

“Selama kegiatan berlangsung, jalan tertentu akan diblokade, termasuk garis start sampai finish. Sehingga penonton tidak mendesak masuk area acara, penonton nantinya bisa menyaksikan di pinggir jalan sesuai rute,” pungkasnya.{*}

| Baca berita Sumenep. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timu

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.