Keterbukaan Informasi Publik, Pemkot Surabaya Terbaik se-Jawa Timur!
SURABAYA | Barometer Jatim – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sekali lagi, membuktikan sebagai pionir dalam menjamin hak masyarakat atas informasi publik.
Mau bukti? Dalam ajang Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 yang digelar Komisi Informasi (KI) Jawa Timur di Bojonegoro, Sabtu (29/11/2025), Pemkot Surabaya meraih predikat Terbaik Pertama Informatif untuk kategori Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) se-Jawa Timur.
Surabaya mencatatkan nilai indeks nyaris sempurna, mencapai 99.90. Hasil ini menjadi penegas komitmen, strategi, dan inovasi masif yang telah diterapkan Pemkot Surabaya dalam mengedepankan transparansi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser menegaskan, keberhasilan ini mencerminkan komitmen kuat dari seluruh jajaran pimpinan, khususnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Di Surabaya, keterbukaan informasi publik bukan sekadar pemenuhan kewajiban, tetapi sudah menjadi budaya kerja dan bagian integral dari pelayanan publik,” ujarnya, Minggu (30/11/2025).
Nilai tertinggi ini tidak terlepas dari komitmen kebijakan yang menempatkan indeks KIP sebagai target tahunan di level sasaran dan dimasukkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Selain itu, komitmen juga diperkuat dengan peningkatan anggaran yang signifikan, sekitar 62�ri tahun sebelumnya untuk mendukung layanan informasi yang cepat dan masif melalui kanal resmi, serta pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) hingga ke level kelurahan.
One Map, One Policy
Secara strategis, Pemkot Surabaya mengimplementasikan konsep One Map, One Policy yang menjadi basis data kewilayahan. Strategi ini mempermudah penyajian data dan informasi antar sektor, menyederhanakan analisis kebijakan, serta memetakan potensi pendapatan dan masalah kewilayahan secara akurat.
“Langkah ini juga didukung melalui kolaborasi resmi, seperti MoU Kerja Sama Data Pembangunan dengan Kemendagri dan BPS,” imbuhnya.
Fikser mengungkapkan, inovasi menjadi kunci utama sebagaimana yang telah dipaparkan Eri Cahyadi saat tahapan presentasi dan wawancara dengan Komisioner KI Jawa Timur secara daring pada 23 Oktober 2025.
Pemkot Surabaya mengembangkan konsep “Satu Aplikasi, Semua Layanan” yang mengintegrasikan berbagai kanal, mulai dari website, mobile, hingga chatbot dengan fitur utama single sign-on, notifikasi status, dan tracking permohonan.
“Inovasi terdepan yang dilakukan Surabaya adalah pemanfaatan Generative AI untuk percepatan layanan,” ucap Fikser.
Tersedia, chat AI yang mampu menjawab pertanyaan seluruh layanan publik secara cepat, otomatis, dan sesuai regulasi.
“Bahkan, Pemkot berencana mengembangkan Dashboard AI untuk visualisasi data sesuai prompt yang diberikan,” ungkapnya.
Selain digitalisasi, Pemkot Surabaya sangat fokus pada layanan inklusif dan aksesibilitas. Website dan aplikasi mobile dilengkapi alat aksesibilitas lengkap, yakni penyesuaian ukuran teks, kontras, grayscale, hingga font yang mudah dibaca.
“Untuk layanan fisik, disediakan petugas berbahasa isyarat dan alat bantu baca braille. Inklusivitas terpadu ini bertujuan memastikan pengalaman setara bagi semua pengguna, termasuk disabilitas, dan memperluas jangkauan warga rentan,” terangnya.
Prestasi Surabaya ini diraih setelah melalui tahapan penilaian yang ketat sesuai Peraturan KI RI Nomor 1 Tahun 2022, meliputi Self-Assessment Questionnaire (SAQ), Visitasi, dan Wawancara.
Surabaya berhasil mencatat nilai sempurna 100 pada tahap SAQ dan Visitasi, melonjak drastis dari tahun 2024 yang saat itu meraih indeks 93,49.
Sementara itu Ketua KI Jawa Timur, Edi Purwanto menyampaikan keterbukaan informasi harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan.
“Hal ini penting untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam berbagai proses, mulai dari pembangunan, perencanaan, hingga pertanggungjawaban,” katanya.
“Dengan transparansi, segala upaya dan pekerjaan yang kita laksanakan bersama dapat terpantau dan dipertanggungjawabkan kepada publik,” imbuh Edi.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur