Gus Sadad Sebut Visi Prabowo Implementasi Ayat Al Qur’an: Tapi Ngomongnya Inggris karena Bukan Guru Madin!
MOJOKERTO | Barometer Jatim – Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad sependapat dengan kelangan kiai yang menyebut Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto orang yang dekat dan muhibbin kepada ahlul ilmi.
“Benar Kiai Muslich (KH Muslich Abbas). Tetapi (Prabowo) enggak bisa bicaranya (dalam bahasa santri), karena tidak sekolah madin (madrasah diniyah),” seloroh keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu saat menghadiri deklarasi dukungan guru madin se-Mojokerto Raya untuk Prabowo-Gibran, Rabu (17/1/2024).
Karena itu, tandasnya, sudah menjadi kewajiban dirinya maupun pengurus Partai Gerindra yang berlatar belakang santri untuk membahasakan visi besar Prabowo dengan bahasa yang dipahami kaum santri.
Terlebih, ucap Sadad, visi besar Prabowo dalam membangun Indonesia merupakan implementasi dari nilai-nilai ayat Al Qur’an. Dia mencontohkan ketika Prabowo berbicara di Global Food Security Forum pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022.
| Baca juga:
- Tokoh Thoriqoh Pasuruan Raya Ikut Dukung Prabowo, Gus Sadad: Seperti Oase di Tengah Gurun Sahara!
- Ikuti Habib Luthfi, Tokoh Thoriqoh dan 1000 Guru Madin Pasuruan Raya Dukung Prabowo-Gibran!
- Madura Disebut-sebut Basis Anies, Gus Sadad: Hanya Isapan Jempol! Tetap Lumbung Kemenangan Prabowo
“Beliau bicara pentingnya makanan, pentingnya keamanan. Tapi karena bukan alumni madin, ya ngomongnya bahasa Inggris,” kata Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim.
“Kalau saya dan Gus Irfan (Waketum DPP Partai Gerindra, KH Irfan Yusuf Hasyim) gampang. Itu kan sebenarnya penafsiran, terjemahan, implementasi dari fal ya‘budu rabba hadzal bait. Alladzi ath‘amahum min ju‘iw wa amanahum min khauf (surah Al Quraisy ayat 3-4),” ucapnya.
Sebab, papar Sadad, ada dua hal yang sangat penting dalam kehiduapan supaya tenteram dan aman. Apa itu? “Kita harus membuat suatu program, produk policy, yang menjamin bahwa rakyat itu ndak lapar. Alladzi ath‘amahum min j‘iw,” jelasnya.
Kedua, “Kita bisa tenang melakukan apa pun. Wa amanahum min khauf,” terang Sadad. “Mungkin kalau saya jadi Menteri Pertahanan saya bilang: Ath‘amahum min ju‘iw wa manahum min khauf forum internasional,” kelakarnya.
Buah Pergaulan dengan Kiai
Lalu dalam penjelasannya pada Global Food Security Forum, lanjut Sadad, Prabowo mengatakan bahwa di dalam proses bagaimana menciptakan food security itu kita harus menjamin keberlangsung sumber air.
“The water is the essence of life, ngomongnya bahasa Inggirs. Air adalah esensi kehidupan. Biar madin, sedikit-sedikit saya juga bisa (bahasa Inggris),” candanya.
Apa yang disampaikan Prabowo, menurut Sadad, adalah esensi dari Al Qur’an. “Wa ja'alna minal-maai kulla syai'in hayyin. Dan Aku ciptakan dari air semua benda yang hidup (surah Al Anbiya penggalan ayat 30). Cuma karena tidak sekolah madin, ngomongnya (Prabowo) bahasa Inggris,” ucap Sadad.
| Baca juga:
- Tatap Paslon 02 Menangi Pilpres, Ribuan Mahasiswa di Surabaya Tuntut Prabowo Berjanji!
- Presiden PKS Bicara Penerus Perjuangan KH Bisri Syansuri: Cicitnya Gus Muhaimin Berjuang Jadi Wapres!
- Projo Jatim Satu Meja dengan TKD Prabowo-Gibran, Bayu Airlangga: Bicara Strategi tapi Tidak Kita Bocorkan!
“Tapi esensi, nilai-nilai, substansinya ajaran agama, mungkin karena beliau dapatkan dari pergaulan dengan para kiai, beliau itu sanggup sampaikan dalam forum yang luas, di forum internasional yang dihadiri oleh negara-negara asing,” imbuhnya.
Selebihnnya, Sadad mengapresiasi dukungan dan akan menyampaikan semua aspirasi guru madin ke Prabowo. Namun semua aspirasi tersebut menjadi tidak artinya kalau Prabowo-Gibran tidak menang di Pilpres 2024, maka harus diperjuangkan dan menang satu putaran. {*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur