Wira Wiri Diguncang Pungli, Eri Cahyadi Tegas ke Dishub, Driver hingga Helper!

Reporter : -
Wira Wiri Diguncang Pungli, Eri Cahyadi Tegas ke Dishub, Driver hingga Helper!
USAI DIGUNCANG PUNGLI: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kumpulkan jajaran Dishub, driver, helper, hingga jukir. | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Usai feeder Wira Wiri diguncang pungutan liar alias pungli, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengumpulkan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub), para driver dan helper Suroboyo Bus serta Wira Wiri, hingga juru parkir lewat apel pagi di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Selasa (30/12/2025). 

Apel digelar dalam dua sesi, agar operasional Suroboyo Bus dan Wira Wiri tetap berjalan normal dan tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat. 

Dalam arahannya, Eri menekankan peningkatan kewaspadaan, profesionalisme, serta komitmen bersama untuk memberantas pungli dalam layanan transportasi publik.

Dia juga kembali menegaskan, bahwa proses perekrutan driver dan helper tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun.

“Proses masuk menjadi driver dan helper tidak dipungut biaya satu sen pun. Jika ada pihak yang meminta uang, saya minta segera dilaporkan,” tegasnya.

Dipungli Rp 8 Juta

Sebelumnya, ungkap Eri, telah terjadi kasus dugaan pungli terhadap seorang pengemudi ojek online yang ditawari menjadi driver Wira Wiri dengan syarat membayar Rp 8 juta. Kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan pihak yang terlibat dijatuhi sanksi.

“Yang bersangkutan dikenai sanksi skorsing. Pertimbangan kemanusiaan kami berikan karena memiliki anak berkebutuhan khusus, tetapi sanksi tetap dijalankan agar ada efek jera,” ucapnya.

Pemkot Surabaya, tandas Eri, tidak akan memberikan toleransi apabila praktik serupa kembali terjadi. Setiap pungli wajib dilaporkan dan apabila terjadi di tingkat pengawasan namun tidak dilaporkan ke aparat penegak hukum, maka pejabat struktural terkait juga akan dikenai sanksi.

“Atasan langsung wajib melaporkan praktik pungli. Jika tidak, sanksi akan diberikan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,” katanya.

Selain penegakan disiplin, Eri menekankan pentingnya keselamatan dan etika pelayanan. Dia meminta seluruh driver dan helper saling mengingatkan, agar tidak berkendara ugal-ugalan serta selalu bersikap ramah kepada penumpang.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas layanan, Pemkot Surabaya akan memasang alat penilaian kepuasan masyarakat di armada Wira Wiri dan Suroboyo Bus. Setiap laporan ketidakpuasan akan ditindaklanjuti dengan evaluasi, termasuk kemungkinan pergantian petugas.

“Saya mengingatkan para driver dan helper agar selalu berhati-hati di jalan, tidak ugal-ugalan, tidak saling menyalip kanan-kiri, dan mengutamakan keselamatan penumpang. Mereka membawa warga Surabaya, sehingga wajib berkendara dengan sopan, ramah, dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Eri juga memerintahkan pelaksanaan tes urine bagi seluruh driver dan helper, baik yang baru direkrut maupun yang sudah aktif. 

Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas dalam kondisi sehat jasmani dan rohani, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman saat menggunakan transportasi publik.

“Seluruh driver dan helper diwajibkan menandatangani surat pernyataan. Jika terbukti melakukan pelanggaran, termasuk berkendara ugal-ugalan, maka akan langsung diberhentikan dari layanan Wira Wiri maupun Suroboyo Bus,” terangnya.

Pembayaran Nontunai

Terkait sistem pembayaran, Eri menjelaskan bahwa layanan transportasi publik Surabaya pada prinsipnya menggunakan pembayaran nontunai, seperti kartu e-toll, e-money, atau penukaran botol plastik. Dia meminta petugas berhati-hati dalam penerapan di lapangan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Apabila penumpang tidak memiliki alat pembayaran nontunai, petugas diminta mencari solusi secara transparan, termasuk meminta bantuan penumpang lain. 

“Jika terpaksa menerima pembayaran tunai, proses tersebut harus dilakukan secara terbuka dan direkam sebagai bukti untuk mencegah tuduhan pungli. Semuanya dilakukan untuk menghindari hoaks dan fitnah,” jelasnya.

Usai memberikan arahan, Eri melanjutkan aktivitasnya dengan menumpangi feeder Wira Wiri. 

Pada armada tersebut telah terpasang sistem pengaman berupa alarm kecepatan yang akan berbunyi apabila kendaraan melaju lebih dari 40 km/jam, sehingga kecepatan armada tidak boleh melebihi batas tersebut.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.