Tahun Depan UMKM di Surabaya Dikucuri Rp 3 T, Eri Cahyadi: Ayo Ambil, Itu Uang Rakyat

-
Tahun Depan UMKM di Surabaya Dikucuri Rp 3 T, Eri Cahyadi: Ayo Ambil, Itu Uang Rakyat
KAMPUNG JAHIT: Eri Cahyadi melihat aktivitas menjahit di Kampung Jahit Nusantara. | Foto: Barometerjatim.com/IST SURABAYA, Barometerjatim.com Kabar baik untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Surabaya. Tahun depan, Wali Kota Eri Cahyadi bakal mengucurkan Rp 3 triliun yang bersumber dari APBD 2023 untuk pemberdayaan UMKM. "Nanti dibagi, apa saja UMKM-nya. Yang mengerjakan paving siapa, baju seragam siapa, sepatu dan sebagainya. Ayo ambil dan gunakan uang APBD ini, karena itu uang rakyat, katanya saat meresmikan Kampung Jahit Nusantara di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Selasa (14/6/2022). Seperti hari ini, kita diberikan contoh di Kecamatan Tandes dengan adanya Kampung Jahit Nusantara, ayo kita bangkitkan ekonomi kerakyatan," tandasnya. Eri menginginkan warga Surabaya ke depannya tidak hanya berharap bantuan dari pemerintah, tapi bisa bangkit mandiri dan mengentaskan kemiskinan dengan cara bergotong royong menggunakan dana APBD. Terkait kehadiran Kampung Jahit Nusantara, Eri berharap masyarakat Surabaya bisa mandiri menjadi seorang entrepreneur agar terbebas dari kemiskinan. Menurutnya, Kampung Jahit Nusantara ini merupakan bagian dari wujud kebangkitan ekonomi kerakyatan yang harus terus digalakkan di Kota Pahlawan. Setelah Kampung Jahit Nusantara ini diresmikan, ucap Eri, di saat itulah Pemkot sebagai marketingnya untuk memastikan kualitas produk buatan UMKM jahit Surabaya tidak kalah kualitas dengan buatan luar negeri maupun pabrik. Sebab, produk ini nantinya tidak hanya Pemkot Surabaya saja yang order, ada pula perusahaan-perusahaan swasta yang akan diarahkan Kampung Jahit Nusantara. Nah, di situlah tugas wali kota, kepala PD, camat dan lurah sebagai marketingnya," kata Eri. Dia juga menyakinkan, produk dari Kampung Jahit Nusantara ini tidak kalah bagus dengan di pasaran. Karena itu, dia mengimbau jajarannya untuk tidak malu menggunakan produk lokal UMKM Surabaya. "Ojok njahitno nang panggon liyane lek pengen nggawe seragam (jangan menjahitkan di tempat lain kalau ingin membuat seragam), jangan beli sepatu di tempat lain, kami bisa memberikan barang dengan kualitas yang sama dan harga yang sama," ujarnya. Semangat Jadi Pengusaha Sementara itu Camat Tandes, Ahmad Yardo Wifaqo mengatakan, di Kampung Jahit Nusantara saat ini ada 31 penjahit, 16 di antaranya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diserap sebagai pelaku UMKM jahit. Yardo juga mengungkapkan, setelah ini akan ada lagi 80 orang penjahit yang mendaftar di Kampung Jahit Nusantara. "52 di antaranya adalah MBR, alhamdulillah di RW 10 ini semangat warga menjadi pengusaha sangat kuat," katanya. Sedangkan penggagas Kampung Jahit Surabaya, Achmad Mifbachul Arif mengatakan, penjahit yang terdaftar di koperasi total ada 21 pelatih yang bertugas melakukan pengecekan hasil akhir produk. Sedangkan total yang ada di rumah-rumah warga, ada 31 orang penjahit dan 80 orang sisanya masih dalam tahap pendaftaran. » Baca berita terkait Pemkot Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.