PMK di Jatim Terkendali, Sekdaprov: Yang Terpenting Bukan Berapa Hewan yang Mati, tapi Capaian Kita

WABAH PMK: Adhy Karyono buka rapat evaluasi akhir pengendalian PMK Jatim 2022. | Foto: Barometerjatim.com/IST SURABAYA, Barometerjatim.com Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono membuka rapat evaluasi akhir pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Jatim 2022 di Grand Dafam Hotel, Surabaya, Kamis (24/11/2022). Meski sebelumnya kasus di Jatim bisa dikatakan melejit, beberapa kabupaten dan kota kini melaporkan tiadanya kasus atau zero case. Salah satunya berkat tingkat vaksinasi PMK yang terus digencarkan dengan sinergi berbagai pihak. Diketahui, per September 2022, laju suntikan vaksinasi untuk sapi potong kemampuan tiap satu tim vaksinator yakni 60-70 dosis per hari. Lalu sapi perah, kemampuan tiap satu tim vaksinator adalah 100-160 dosis per hari. Pada tahap pertama (380 ribu) tuntas dalam 30 hari dengan capaian vaksinasi 99 persen dan laju vaksinasi 12.500 suntikan per hari. "Yang terpenting bukanlah berapa hewan yang mati melainkan adalah capaian kita. Ketika di lingkup nasional, awalnya Jatim selalu disebut sebab banyaknya kasus. Itu adalah challenge untuk kita dan kini tingkat kasus melandai berkat vaksinasi meningkat," kata Adhy. "Capaian kita tidak bisa apple to apple dengan provinsi lain. Ternak kita ada sekitar 10,4 juta sedangkan provinsi lain lebih sedikit. Kita tidak bisa dibanding-bandingke dengan provinsi lain," tambahnya. Adhy menegaskan, vaksin yang diberikan ke Jatim akan siap dieksekusikan demi kesehatan hewan ternak dan masyarakat Jatim. "Berapapun jumlah vaksin kami siap menyelesaikan. Apalagi dengan sinergi bantuan dari TNI, Polri, juga Babinsa dan Babinkamtibmas," katanya Atas capaian ini, Adhy berharap Jatim akan segera bisa mengatur alur masuk hewan ternak dari berbagai wilayah. Tentunya sambil tetap menjaga kewaspadaan dan ketat melakukan isolasi. "Mudah-mudahan kita perlahan bisa mengatur alur masuk hewan kita, semua sudah bergerak untuk menanganinya. Kasus sudah melandai, semuanya semoga dapat segera perform, dan tetap lakukan langkah preventif seperti vaksin dan isolasi, ujarnya. Dia juga mengimbau agar Jatim tidak pernah lengah menghadapi permasalahan PMK. Sebab, kasus mungkin akan tetap muncul dan hewan yang sakit memerlukan penanganan intensif segera. "Terima kasih kepada petugas dinas, vaksinator, stakeholder, dan berbagai pihak lainnya yang sudah membantu pekerjaan kita. Jangan lupa, kita tetap harus waspada. Hewan yang sakit meski hanya 2% pun harus segera ditangani dengan cekatan," tutupnya. » Baca berita terkait Wabah PMK. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.