Rumah Potong Babi Dipindah dari Pegirian Ampel, RPH Surabaya: Halal Tak Boleh Tercampur Nonhalal!
SURABAYA | Barometer Jatim – Dirut Perusahaan Daerah Rumah Pemotogan Hewan (PD RPH) Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menyambut baik pemindahan tempat pemotongan babi dari RPH Pegirian kawasan Ampel yang selama ini satu tempat dengan pemotongan sapi.
Pemotongan hewan khusus sapi dan babi, menurut Fajar, memang idealnya tidak di satu tempat. Makanya dia mendukung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang memindahnya ke Banjarsugihan Tandes dan menyebut ini sebagai terobosan bersejarah.
"Alhamdulillah ini terobosan dan juga sejarah menurut saya. Pak Wali memberikan itikad untuk memang harus benar-benar terpisah dari pemotongan halal," katanya, Sabtu (24/2/2024).
Menurut Fajar, selama ini RPH Pegirian banyak disorot masyarakat. Sebab, tempat pemotongan sapi yang terjamin halal lokasinya tidak boleh tercampur dengan nonhalal dengan jarak beberapa kilometer.
"Pemotongan sapi yang terjamin halal itu tidak boleh tercampur dengan hewan nonhalal dengan jarak 5 kilometer,” kata Fajar.
“Pegirian tidak ideal. Saya juga bersyukur (direlokasi), sehingga masyarakat kalau beli dagingnya RPH, daging sapi benar-benar terjamin aman, sehat dan halal," ucapnya.
Harap Omset Meningkat
Sebelumnya, Jumat (23/2/2023), Pemkot Surabaya meresmikan RPH khusus babi di Banjarsugihan, Kecamatan Tandes. RPH khusus babi Banjarsugihan tersebut merupakan relokasi dari Pegirian, Semampir, kawasan wisata religi Ampel Surabaya.
Eri bersyukur RPH khusus babi bisa dipindahkan dari Pegirian. Dia berharap, omset PD RPH Surabaya semakin meningkat.
"Karena empat hari kita melakukan pemotongan dalam seminggu itu, per harinya 200 lebih. Dengan harapan ketika itu dipindahkan ke Banjarsugihan bisa lebih dari itu, karena tempatnya lebih besar dan nyaman," katanya usai acara peresmian.
Menurut Eri, RPH khusus babi di Banjarsugihan tempatnya lebih representatif dan nyaman. Lebih dari itu, lokasinya juga tidak seperti di Pegirian yang berdekatan dengan kawasan religi Sunan Ampel.
BANJIR PUJIAN: Eri Cahyadi dapat pujian dari kalangan habib dan kiai soal relokasi rumah potong babi. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
"Sehingga harapan Pemkot dengan berdirinya RPH di Banjarsugihan ini, maka omset dari RPH terkait semuanya itu akan bisa naik, terutama untuk (pemotongan) babi yang sudah dipindahkan," ujarnya.
Selain rumah potong khusus babi, Eri juga berencana memindahkan RPH Pegirian. Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian itu dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun Surabaya.
"Insyaallah di bulan September, kita juga akan memindahkan terkait dengan pemotongan sapi di tempat baru, yaitu di Tambak Osowilangun. Dengan dua tempat berbeda itu, maka saya berharapnya (omset) bisa naik," tuturnya.
Selain itu, Eri berharap keberadaan RPH khusus babi di Banjarsugihan bisa berdampak terhadap meningkatnya ekonomi warga sekitar. Bahkan secara khusus dia telah meminta manajemen PD RPH Surabaya untuk melibatkan warga setempat.
"Sudah ada sekitar tujuh warga bekerja di sini, sehingga terus akan bertambah ketika jumlah babinya juga bertambah. Karena semakin banyak yang dipotong, semakin banyak kita membutuhkan tenaga. Nantinya tenaga itu kita fokuskan di warga sekitar," jelasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur