Raih Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya, Mahasiswa Unesa Bebas Biaya Kuliah!

Reporter : -
Raih Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya, Mahasiswa Unesa Bebas Biaya Kuliah!
PERAIH BEASISWA: Ibra Maulana, sehari-hari rajin bantu ayahnya jualan garam. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Meski tantangan ekonomi mengadang, semangat Ibra Maulana (21 tahun) warga Morokrembangan, Kalianak, Surabaya untuk menempuh pendidikan sampai bangku kuliah tak pernah padam.

Kegigihannya berbuah manis setelah meraih beasiswa pemuda tangguh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang membantu mewujudkan cita-citanya dan meringankan beban sang ayah, Rawi (50 tahun) yang merupakan penjual garam.

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya (Unesa) semester 5 ini menceritakan, informasi beasiswa pemuda tangguh pertama kali diketahui melalui informasi seorang temannya.

Pertama kali mendaftar beasiswa pada semester tiga belum berhasil, tetapi tak menyerah dan kembali mendaftar pada semester selanjutnya dan akhirnya dinyatakan lolos.

"Awalnya itu masuk kuliah ikut Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) terus keterima. Setelah itu, semester tiga itu diberitahu temanku ada Beasiswa Pemuda Tangguh, tapi belum keterima. Yang semester empat ini alhamdulillah keterima,” ceritanya, Sabtu (11/10/2025).

Ringankan Beban Ekonomi

Bagi Ibra dan ayahnya, beasiswa ini memberikan dampak yang signifikan untuk meringankan beban ekonomi. Sebab, Sejak SMP hingga SMK, Ibra yang bersekolah di sekolah negeri tidak terbebani biaya SPP. Namun, ketika kuliah pembiayaan harus dilakukan secara mandiri.

"Dampak yang paling aku rasa itu kayak tidak membebani orang tua, terutama ayah. Jadi ini sedikit meringankan, ayah juga tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk saya,” ungkapnya.

Tak hanya meringankan beban keluarga, Ibra juga menabung sebagian dana beasiswa yang diberikan untuk membeli laptop sebagai penunjang kuliahnya. Melalui uang beasiswa itu pula, Ibra dapat membantu ayahnya membayar wifi internet di rumahnya.

Alhamdulillah, bisa beli laptop itu dari hasil menambung uang saku beasiswa. Jadi beasiswa itu kan dapat untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang saku. Nah, uang saku itu saya tabung sebagian,” paparnya.

Di tengah kesederhanaannya, Ibra membuktikan bahwa dirinya bisa berprestasi. Buktinya, mahasiswa yang gemar berolahraga itu mampu mempertahankan IPK tinggi, dengan IPK terakhir 3,78. Nilai ini juga menjadi salah satu upayanya untuk terus mempertahankan beasiswa yang sudah didapatkan.

“Sekarang ini harus benar-benar rajin dan giat belajar. Karena kalau mau beasiswanya lanjut, nilainya (IPK) harus di atas 3. Jadi harus terus bersemangat,” ucapnya.

Sementara itu ayah Ibra, Rawi merasakan betul perubahan signifikan ekonomi dari sebelumnya. Kini dia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk UKT sekitar Rp 2,4 juta dan uang saku, karena sudah ditanggung dalam program beasiswa pemuda tangguh.

Alhamdulillah, meringankanlah. Berkurangnya hampir 75 persen kalau dari segi ekonomi. Dengan ekonomi seperti ini, bagi saya program beasiswa dari Pemkot Surabaya sangat membantu,” katanya.

Ibra dan Rawi menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya, karena telah memberikan intervensi untuk biaya pendidikan bagi anak-anak dengan ekonomi menengah ke bawah.

Rawi juga berpesan kepada orang tua lain agar tidak patah semangat mendorong anaknya berprestasi, karena program bantuan dari Pemkot Surabaya terbuka lebar.

“Terima kasih untuk Pemkot Surabaya yang sudah membantu keluarga saya, terutama anak saya Ibra, untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga Ibra bermanfaat untuk keluarga dan bangsanya," ucap Rawi.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.