Viral ASN Pemkot Surabaya Diduga Main Judol, Kadiskominfo: Video Lama!
SURABAYA | Barometer Jatim – Viral di media sosial, termasuk diunggah akun lambe turah, sebuah video yang memperlihatkan seorang pegawai Pemkot Surabaya diduga asyik main judi online (judol) jenis slot saat jam kerja.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser, membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun dia menegaskan, video yang diunggah di medsos kemarin itu sudah lama.
“Video tersebut merupakan video lama yang diambil pada sekitar awal tahun 2024,” katanya, Sabtu (29/11/2025).
Fikser menjelaskan, saat video diambil, personel yang bersangkutan sudah langsung ditegur dan video tersebut telah di-take down oleh seorang yang merekam dan mengunggahnya di medsos.
PEMKOT MEMBANTAH: Fikser, bantah keras ada ASN Pemkot Surabaya main judi online. | Foto: Humas
Lebih lanjut, Fikser menyebutkan, bahwa rekaman tersebut diambil sebelum adanya penambahan tulisan aksara Jawa pada background Balai Kota Surabaya. Hal itu bisa diartikan, bahwa video tersebut sudah lama terjadi.
Dia juga menekankan, personel yang terekam dalam video bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya.
“Personel yang terekam bermain game tersebut bukan ASN Pemkot Surabaya, akan tetapi petugas yang diperbantukan untuk menjaga objek vital di Balai Kota Surabaya. Saat ini, yang bersangkutan sudah tidak bekerja di Balai Kota,” ucapnya.
Adanya video lama yang kembali beredar tanpa penjelasan detail waktu pengambilan tersebut, menurut Fikser, akun-akun yang menayangkan kembali video tersebut dapat dipermasalahkan secara hukum.
Dalam hal ini, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya dan selalu memverifikasi fakta sebelum mempercayai atau menyebarkan konten di medsos.
“Akun-akun yang mengunggah video tersebut saat ini bisa dipermasalahkan secara hukum, karena tidak menjelaskan detail video diambil kapan, maupun keliru mengidentifikasi bahwa personel tersebut bukan ASN. Karena hal ini bisa menimbulkan opini liar tentang Balai Kota Surabaya,” ujarnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur