Sensus Pertanian di Jatim Digelar Mei 2023, BPS Kerahkan 32 Ribu Petugas!

SURABAYA, Barometer Jatim – Mei tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur kembali melakukan sensus pertanian. Tak tanggung-tanggung, puluhan ribu petugas dikerahkan.
"Karena potensi pertanian Jatim tinggi, petugas yang dibutuhkan cukup banyak, 32 ribu petugas sensus pertanian,” kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan saat menerima kunjungan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam rangka reses di Jatim, Jumat (3/3/2023).
“Kami lakukan seleksi, kami juga melakukan pelatihan, nanti menjadi bekal petugas bulan Mei tersebar di seluruh kota," tandasnya.
Tak hanya puluhan ribu petugas, terang Dadang, BPS juga melibatkan masyarakat terkait sensus. "Kita membayar orang, kita juga meng-cover keselamatan kerja selama dua bulan," ucapnya.
Di sisi lain, menurut Dadang, Gubernur Khofifah sampai saat ini mendukung kegiatan BPS. "Alhamdulillah kami di-support oleh beliau serta jajarannya,” ujar Dadang.
“Mohon dukungan juga, khususnya dari anggota DPD yang di Jatim untuk kegiatan kami ini. Karena ini bersinggungan dengan masyarakat, sehingga harapan kami sebetulnya dukungan dari berbagai institusi," imbuhnya.
Dadang menambahkan, pihaknya juga menemui kesulitan yang biasanya adalah responden orang level atas atau yang ada di daerah elite.
"Kami juga butuh dukungan ataupun support dari berbagai pihak, termasuk DPD sebagai perwakilan dari masyarakat, agar dapat melaksanakan pengumpulan data lebih kepada masyarakat ke atas, kawasan elite,” katanya.
“Alhamdulillah kehadiran Pak Nyalla ke kantor kami, membuat kami punya spirit untuk terus mendorong program-program kami untuk masyarakat," terang Dadang.
- Baca juga:
Garis Kemiskinan Jatim di Atas Jabar, Khofifah Pertanyakan Data BPS: Apa Dasar Penentuannya?
Sementara itu LaNyalla menyatakan, pihaknya memberi perhatian serius sektor pertanian di Jatim. Dioa berharap semua pihak ikut mendukung peningkatan sektor ini, termasuk BPS.
"Pertanian itu adalah sektor yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, karena pangan adalah kebutuhan mendasar seluruh manusia," tuturnya.
Karena itu, senator asal Jatim itu berharap pertanian mendapatkan perhatian lebih. "Kita tidak boleh abai terhadap sektor ini. Penguatan pertanian pun harus didukung data-data akurat, agar kita bisa mengetahui di mana kelebihan dan apa kekurangan yang harus dikerjakan," katanya.{*}
» Baca berita BPS. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi.