2.665 Unit Motor Operasional ASN Pemkot Surabaya Segera Dilelang, Beralih ke Listrik!
SURABAYA, Barometer Jatim – Siap-siap! Dalam waktu dekat, seluruh kendaraan operasional roda dua Bahan Bakar Minyak (BBM) operasional Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya bakal dilelang untuk beralih ke motor listrik.
"Semua sepeda motor yang di pemerintah kota, akan kita lelang. Setelah itu kita membeli sepeda motor listrik, sehingga itu juga mengurangi pencemaran," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (23/8/2023).
Merujuk data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya, saat ini kendaraan dinas di Pemkot Surabaya sebanyak 4.486 unit.
Rinciannya, kendaraan dinas pejabat berupa mobil sebanyak 77 unit, kendaraan operasional dinas yang terdiri dari roda dua 2.665 unit dan roda empat 725 unit. Selain itu ada kendaraan nonoperasional berupa ambulans sebanyak 67 unit, truk 485 unit, dan lain-lainnya sebanyak 467 unit.
Lantaran kendaraan operasional merupakan aset milik pemerintah, terang Eri, maka penjualannya tidak bisa dilakukan secara langsung tapi melalui Balai Lelang.
"Hasilnya masuk ke PAD (Pendapatan Asli Daerah), kita belikan kembali untuk motor listrik," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
| Baca juga:
- Minta Doa Para Kiai dan Habaib, Eri Cahyadi Bertekad Hijauhkan Surabaya dengan Aswaja!
- Politikus PDIP Tarmuji Reaksi Penertiban Baliho Caleg di Surabaya: Harusnya Sosialisasi, Jangan Langsung Dibabat!
- Mau Berobat dengan Peralatan Medis Canggih? Tak Perlu ke Luar Negeri, Kini Cukup di RSUD dr Soewandhie!
Kok cuma sepeda motor yang dialihkan ke listrik? Eri kembali menerangkan, untuk tahap awal pihaknya akan fokus terlebih dahulu melakukan konversi sepeda motor BBM ke listrik. Sebab, untuk mobil listrik harga per unitnya saat ini dinilai masih mahal.
"Nanti sepeda motor listrik, kalau yang mobil belum. Karena kami lihat harganya masih tinggi, bisa Rp 400-500 juta per unit," jelasnya.
Selain itu, Eri tengah memikirkan opsi lain untuk mengkonversi kendaraan BBM ke listrik. Sebab, rata-rata kendaraan kepala dinas sebelumnya sudah dikonversi dari BBM ke gas.
"Ini kita akan konsultasi dulu, bisa tidak dikonversi ke listrik. Jadi nanti pakai dua, bisa pakai BBM dan listrik. Seperti mobil (kepala dinas) dulu pakai gas, semoga itu bisa jalan," katanya.
Kendaraan Ramah Lingkungan
Terkait upaya Pemkot Surabaya mendukung energi yang lebih ramah lingkungan, selain mengonversi motor BBM ke listrik, hal lain yang dilakukan yakni melakukan penanaman 1.000 pohon setiap harinya.
"Paling tidak satu hari kita tanam 1.000 pohon, seperti perdu dan semak. Kenapa kita lakukan? Karena kita tidak mau kondisi oksigen di Kota Surabaya (kualitasnya) berkurang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.
| Baca juga:
- Barisan Nahdliyin Gaungkan Yenny Wahid Cawapres 2024: Indonesia Butuh Dzuriyah Mbah Hasyim!
- Mulai Turun Dapil, Wabup Blitar Rahmat Santoso Asyik Tayuban di Bojonegoro!
Meski demikian, Hebi menilai upaya untuk mencegah menurunnya kualitas udara di Surabaya juga harus didukung dengan kendaraan ramah lingkungan. Karenanya, uji emisi terhadap kendaraan bermotor juga perlu secara rutin dilakukan.
"Nah, uji emisi ini kalau misal hasilnya kendaraan bermotor emisinya tidak bagus, maka kendaraan ini harus diperbaiki mesinnya, supaya emisinya bagus," pungkasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur