Cegah Banjir Kiriman dari Gresik, Pemkot Surabaya Bangun Tanggul Sepanjang 2,5 Kilometer

| -
Cegah Banjir Kiriman dari Gresik, Pemkot Surabaya Bangun Tanggul Sepanjang 2,5 Kilometer
TINJAU LOKASI: Eri Cahyadi tinjau langsung lokasi banjir di kawasan Pakal Madya. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

SURABAYA | Barometer Jatim – Pemkot Surabaya membangun tanggul sungai sepanjang 2,5 kilometer mulai dari kawasan Jalan Pakal Madya hingga Sumberrejo. Pembangunan tersebut untuk mencegah air meluap ke rumah-rumah warga akibat banjir kiriman dari Kabupaten Gresik.

"Panjangnya (tanggul sungai) mulai perbatasan Gresik sampai Pasar Benowo, Sumberrejo (Surabaya), sekitar 2,5 kilometer. Ketinggian tanggul insyaallah sekitar 1,2 meter," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau lokasi pasca terjadinya banjir di kawasan Jalan Pakal Madya, Kecamatan Pakal, Minggu (18/2/2024).

Sebelumnya, Eri bersama jajarannya meninjau langsung lokasi banjir di kawasan Pakal Madya pada Sabtu (17/2/2024) malam. Saat itu dia sekaligus menghitung, berapa ketinggian tanggul sungai yang harus dibangun untuk mengatasi banjir kiriman tersebut.

"Tadi malam kita sudah ke sini (Pakal Madya), saya lihat (banjir) tingginya tidak rata. Ada yang satu mata kaki, ada yang satu lutut, tapi yang saya ambil adalah yang tertinggi," ucapnya.

Eri menargetkan, pembangunan tanggul sepanjang 2,5 kilometer di Pakal Madya tersebut rampung dalam kurun waktu dua bulan dan diharapkan dapat mengatasi banjir kiriman dari Gresik di kawasan Pakal.

Selain membangun tanggul, Eri juga berencana membangun bozem di tanah fasilitas umum (fasum) milik Citraland. Bozem tersebut bertujuan untuk menahan air saat hujan deras, agar tidak langsung menuju ke sungai kawasan Pakal.

"Nanti kita hitung untuk luasan (bozem). Jadi nanti (air) tidak langsung dibuang ke sungai, ada pintu kecil. Nah, dalam waktu dua jam ditampung dulu (di bozem), setelah itu dibuang (ke sungai)," paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan sebagai langkah awal pihaknya mulai memasang sandbag (karung pasir) sebagai tanggul sementara untuk mencegah luapan air sungai di kawasan Pakal Madya.

"Yang pertama darurat pakai (tanggul) sandback, dengan panjang sekitar 2,5 kilometer. Itu yang menjadi prioritas pertama yang kita kerjakan, agar warga tidak kebanjiran, sambil kita kerjakan yang (tanggul) permanen," katanya.

DARURAT: Sambil kerjakan tanggul permanen Pemkot siapkan sandback sepanjang 2,5 Km. | Foto: Barometerjatim.com/HPS

Syamsul menyebut, prioritas pembangunan tanggul sungai akan dimulai dari hulu ke hilir. Yakni mulai dari kawasan Jalan Pakal Madya hingga menuju ke Sumberrejo Surabaya.

"Sehingga air yang akan meluber ke jalan (Pakal Madya) itu bisa direduksi. Jadi tahapannya kita bangun tanggul dulu setelah itu jalan (ditinggikan)," jelasnya.

Menurut Syamsul, banjir kiriman di kawasan Pakal Madya terjadi sudah lebih dari 10 tahun. Karenanya dalam mengatasi banjir di kawasan itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Gresik.

"Nanti kita juga koordinasikan dengan teman-teman Pemkab Gresik. Seperti yang di Lakarsantri juga kita koordinasi dengan teman-teman Gresik,  sehingga bisa direduksi untuk efeknya (banjir kiriman)," ucapnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.