PDIP Jajaki Usung Khofifah, Gerindra Ingatkan Ada Irisan antara Pilgub Jatim dan Pilpres!

| -
PDIP Jajaki Usung Khofifah, Gerindra Ingatkan Ada Irisan antara Pilgub Jatim dan Pilpres!
BAKAL BERKOALISI: Said Abdullah dan Anwar Sadad, partainya bakal berkoalisi di Pilgub Jatim 2024? | Foto: IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Meski beda dukungan di Pilpres 2024, PDIP melakukan penjajakan untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 27 November mendatang. Bahkan Ketua PDIP Jatim, Said Abdullah sudah melakukan pertemuan empat mata dengan bekas Gubernur Jatim tersebut.

Langkah PDIP ini sedikit mengejutkan, mengingat dalam tiga kali gelaran Pilgub Jatim di era pemilihan langsung, Partai Banteng selalu mengusung kader sendiri.

Nih simak jejaknya! Pada Pilgub Jatim 2008, PDIP mengusung Sutjipto yang berpasangan dengan Ridwan Hisjam. Saat itu ada lima pasangan calon yang berkontastasi, empat lainya yakni Soenarjo-Ali Maschan (Golkar), Soekarwo-Saifullah Yusuf (PAN-Demokrat), Khofifah-Mudjiono (PPP dan koalisi Parpol nonkursi), serta Achmady-Suhartono (PKB kubu Gus Dur). Soekarwo-Saifullah tampil sebagai pemenang.

Berikutnya di Pilgub Jatim 2013, PDIP bahkan mengusung pasangan kadernya, yakni Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang berkontestasi melawan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf (Demokrat, Golkar, PAN, PKS, PPP, Hanura, Gerindra, PKNU, PDS, PBR, dan 22 partai nonkursi), Khofifah-Herman Surjadi Sumawiredja (PKB dan 5 partai nonkursi), serta Eggi Sudjana-Muhammad Sihat (jalur perseorangan). Soekarwo-Saifullah kembali tampil sebagai pemenang.

Kemudian di Pilgub Jatim 2018, PDIP yang berkoalisi dengan PKB, Gerindra, dan PKS kembali mengusung kadernya, Abdullah Azwar Anas tapi untuk posisi Cawagub berpasangan dengan Saifullah Yusuf yang banting stir menjadi Cagub.

Lawannya yakni Khofifah yang kali ini berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak. Pasangan ini diusung Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, PAN, dan Hanura.

Namun di tengah perjalanan, Azwar Anas memilih menarik diri dari pencalonan karena terganjal foto mesum. PDIP akhirnya ‘mengimpor’ Puti Guntur Soekarno yang merupakan salah satu cucu Presiden pertama RI, Soekarno. Kontestasi akhirnya dimenangkan Khofifah-Emil.

Bukan Cari Lawan

REKOM GERINDRA: Waketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo saat serahkan rekom ke Khofifah. | Foto: IST/Dok

Lantas, apa reaksi partai yang lebih dulu mendukung Khofifah maju Cagub Jatim 2024, bahkan sudah mengeluarkan rekomendasi dini sebelum Pilpres 2024 dimulai?

Partai Gerindra, misalnya. Menyambut hangat penjajakan PDIP tersebut. Masuknya partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 menjadi hal positif dan menggembirakan.

"Politik itu cari kawan, bukan cari lawan. Sebanyak mungkin. Kalau perlu jangan hanya PDIP saja, namun juga partai lain seperti PPP dan PKB yang memiliki kedekatan juga dengan Ibu Khofifah," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad, Kamis (3/4/2024).

Selain Gerindra, tiga parpol lain yang sudah memberi rekomendasi untuk Khofifah maju Cagub Jatim 2024 yakni PAN, Golkar, dan Demokrat. Rekomendasi Demokrat malah berpasangan, yakni Khofifah-Emil.

Meski menyambut dengan tangan terbuka, politikus keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu berharap ada komunikasi politik terlebih dahulu sebelum partai baru bergabung.

Sebab, menurutnya, ada irisan antara Pilgub dan Pilpres dalam pemberian rekomendasi dan keempat partai yang merupakan pengusung Prabowo-Gibran sama dengan arah dukungan Khofifah di Pilpres. Sebaliknya, PDIP merupakan Parpol pendukung utama Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Rekomendasi yang dikeluarkan partai-partai kepada Ibu Khofifah dikeluarkan sebelum Pilpres,” ucap Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim.

“Lalu kami semua dalam koalisi berjibaku, berjuang sekeras tenaga, mengeluarkan seluruh energi untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres hingga berhasil," tandasnya.

PASLON KADER: Megawati saat mengkampanyekan Bambang DH-Said Abdullah di Pilgub Jatim 2013. | Foto:  Barometerjatim.com/DOK

Usai memberikan rekomendasi, lanjut Sadad, hingga kini keempat partai perekom Khofifah juga belum bertemu karena tahapan Pilpres masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Keempat partai belum pernah kembali bertemu hingga kini. Apalagi membicarakan hal startegis seperti soal partai yang akan bergabung dalam koalisi. Pemilu belum selesai, jadi satu persatu,” ucapnya.

Meski demikian, Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jatim itu percaya, Khofifah memiliki formula untuk mengajak partai politik pengusungnya berkomunikasi. Terutama dalam menentukan nama Cawagub maupun partai baru yang akan bergabung.

"Bagaimana menciptakan keakraban dalam komunikasi politik, sehingga memotivasi partai di luar koalisi untuk bergabung dalam koalisi ini. Terutama bagi partai-partai yang memiliki chemistry yang sama, seperti PKB dan PPP," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah mengungkap telah menggelar pertemuan dengan Khofifah untuk penjajakan mengusung incumbent tersebut maju Cagub Jatim 2024.

“Terkait Pilgub Jatim, kami akan realistis. Kami sudah berbicara dengan kawan-kawan partai politik. Kami sudah berbicara dengan kawan-kawan Gerindra, PAN, baru dua partai, dan kami sudah bertemu berdua dengan Mbakyu Khofifah di suatu tempat,” katanya usai buka puasa bersama di kantor DPD PDIP Jatim, Minggu (31/3/2024) malam.

“Kami saling sharing informasi, bagaimana Jatim ke depan dan bagaimana positioning Mbakyu Khofifah. Karena kami, jujur saja, punya respek betul kepada Mbakyu Khofifah dan bagaimana Mbakyu Khofifah memandang kami. Tingkatannya pada itu,” sambungnya.

Artinya peluang PDIP mendukung Khofifah di Pilgub Jatim 2024 sangat besar? “Kita tidak bicara peluang. Baru pada penjajakan sejauh mana pandangan Mbakyu Khofifah ke PDIP, begitu sebaliknya PDIP mengajak Mbakyu lima tahun ke depan seperti apa yang dimaui,” ujarnya.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.