Semburan di Rungkut Surabaya Akibat Kebocoran Pipa Gas, Bukan Fenomena Alam!
SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memastikan, semburan di Sungai Rungkut Tengah bukan fenomena alam tetapi akibat kebocoran pipa gas. Hal itu setelah dilakukan koordinasi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Koordinasi dilakukan saat Eri didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Irvan Widyanto bersama General Manager Sales and Operation Region III PGN, Hedi Hedianto dan Dosen ITS Surabaya, Amien Widodo memantau langsung semburan, Sabtu (18/10/2025) sore.
Karena itu, Eri meminta jangan sampai masyarakat terpengaruh isu bahwa semburan tersebut ada kaitannya dengan fenomena alam.
“Setelah Kamis malam lalu ada kejadian, saat itu saya meminta kepada Kepala BPBD untuk berkoordinasi dengan teman-teman PGN dan ITS. Alhamdulillah keesokan harinya PGN bergerak cepat menutup dua pipa,” katanya.
Jangan Asal Komentar
Setelah dilakukan penutupan oleh PGN pada Jumat (17/10/2025) pukul 16.15 WIB, tandas Eri, sudah tidak terjadi lagi semburan di Sungai Rungkut Tengah.
Dia juga menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berkoordinasi lebih lanjut untuk melakukan pemetaan pipa gas. Tujuannya, agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa ke depannya.
Tidak hanya bersama PGN, Pemkot Surabaya juga terus berkoordinasi dengan pakar geologi ITS, mengingat Surabaya termasuk kota yang dilalui sesar.
“Maka ketika terjadi hal seperti ini, yang berkomentar biar yang ahlinya. Kalaupun kebetulan terjadi (fenomena alam) beliau (pakar) akan menyampaikan apa saja yang harus dilakukan oleh warga seperti ini, dan yang dilakukan Pemkot seperti ini,” ujarnya.
Eri mengimbau masyarakat Surabaya untuk saling menjaga satu sama lain, agar tidak terpengaruh isu yang belum tentu kebenarannya sehingga membuat warga resah.
“Ayo kalau ada kejadian ini saling jaga warganya. Makanya saya minta tolong kepada masyarakat kalau menyampaikan sesuatu di sosial media itu yang menenangkan warga, jangan malah dibuat bahan bercandaan sehingga menakut-nakuti warga,” tegasnya.
Sementara itu General Manager Sales and Operation Region III PGN, Hedi Hedianto menyampaikan, pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan pipa gas yang mengalami kebocoran di Sungai Rungkut Tengah. Penanganan dilakukan sejak Kamis (16/10/2025) malam.
Setelah dilakukan identifikasi, lanjut Hedi, PGN segera melakukan analisa dan menutup pipa gas yang bocor. Dia memastikan, aliran gas yang melintang melalui pipa tersebut sudah tertutup.
“Jadi sudah tidak ada aliran lagi. Pasca kejadian ini, kami akan melakukan evaluasi,” katanya.
Selain itu, ucap Hedi, PGN akan terus menjaga aliran gas yang mengalir ke rumah-rumah warga. Dia mengungkapkan, di kawasan Kecamatan Rungkut ada 10.000 pelanggan yang menggunakan gas PGN dan yang terdampak langsung ada sekitar 475 pelanggan.
“Terkait jaringan, kami akan terus melakukan investigasi untuk memastikan penyaluran gas kepada pelanggan bisa terlaksana baik dan aman,” sebutnya.
Hedi menjelaskan, saat ini PGN segera melakukan rekondisi pipa gas yang bocor. Dia juga memastikan, hingga Jumat kemarin pukul 17.00 WIB sudah tidak ada lagi semburan dan terdeteksi adanya kebocoran gas.
“Awal kan ada semburan dan tercium bau ya, sekarang sudah enggak ada, dari kemarin sore,” jelasnya.
Sedangkan Dosen sekaligus Pakar Geologi ITS Surabaya, Amien Widodo mengatakan, pihaknya telah melakukan deteksi dini menggunakan georadar untuk memastikan penyebab semburan. Setelah diteliti lebih lanjut, semburan disebabkan kebocoran pipa gas.
“Kalau kejadian alami itu mungkin, karena daerah ini tempat lapangan sumur migas (minyak dan gas) zaman Belanda, tapi kemarin Jumat ternyata (pipa bocor), alhamdulillah itu mudah, dan tinggal menutup saja,” jelas Amien.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur