Hapus Kantong Kemiskinan, DKP Jatim Geber Program Desa Model Binaan di Sampang
SAMPANG | Barometer Jatim – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPK) Jatim menggelar program Desa Model Binaan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Desa Taman, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Rabu (26/11/2025).
Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala DKP Jatim, Isa Anshori yang dibacakan Staf Seksi Bina Mutu dan Diversifikasi Produk, Bidang P3KP DKP Jatim, Wiyono.
“Tujuan kegiatan ini adalah mendukung upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, penguatan kapasitas masyarakat, dan peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan di wilayah Jatim,” katanya.
Wiyono menerangkan, program Desa Model Binaan Penanggulangan Kemiskinan berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pendapatan, pengurangan beban pengeluaran, dan penghapusan kantong-kantong kemiskinan.
Dalam hal ini, DKP Jatim mendukung program tersebut dengan melakukan pendampingan, bimbingan teknis pengolahan hasil perikanan, serta dengan memberikan bantuan peralatan pengolahan kepada dua Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar) di Desa Taman, Sreseh, Sampang.
PRAKTIK: Poklahsar praktik cabut duri ikan bandeng dan pengolahan kerupuk. | Foto: DKP Jatim
Selanjutnya, Poklahsar digembleng dengan sejumlah materi dari tiga narasumber. Yakni Kepala Dinas Perikanan Sampang, Wahyu Prihartono; Kepala Tim Kerja Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Jatim, Heri Istanto; dan Ahli dari Universitas Brawijaya Malang, Angga Wira Perdana.
Wahyu, menyampaikan materi peran kelembagaan bagi pelaku usaha perikanan. Lalu Heri memberikan materi peran pemerintah provinsi dalam mendukung kemandirian desa, dan Angga Wira menyampaikan materi tentang cara pengolahan ikan yang baik dan benar, dilanjut dengan agenda praktik cabut duri ikan bandeng dan pengolahan kerupuk.
Wiyono menambahkan, program Model Desa Binaan Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan di Desa Taman ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif dan signifikan bagi peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat lokal.
“Melalui Bimtek pengolahan serta pemberian bantuan peralatan pengolahan, program ini juga diharapkan dapat berhasil meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta peluang usaha masyarakat, khususnya kelompok pelaku usaha dan rumah tangga berpendapatan rendah,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan pengolahan hasil produk lokal dan dukungan alat pengolahan yang memadai, lanjut Wiyono, masyarakat Desa Taman kini memiliki akses yang lebih luas terhadap sarana produksi, peningkatan nilai tambah hasil usaha, dan pengembangan kegiatan ekonomi produktif.
“Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong kemandirian, keberlanjutan usaha, dan penguatan ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Melalui implementasi program ini, tandasnya, diharapkan Desa Taman dapat terus berkembang sebagai desa percontohan dalam upaya penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan, inovasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.{*}
| Baca berita DKP Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur