PKS Kirim Relawan Bencana Bergiliran, Jatim Kebagian ke Aceh Tamiang
SURABAYA | Barometer Jatim – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerjunkan relawannya secara bergiliran ke lokasi bencana di Aceh dan Sumatra. PKS Jatim mendapatkan giliran awal Januari 2026 ke Kabupaten Aceh Tamiang, setelah wilayah terdekat lebih dahulu bergerak sejak hari-hari awal bencana.
Menurut Ketua DPW PKS Jatim, Bagus Prasetia Lelana, hal itu dilakukan karena keterlibatan kader PKS dalam penanganan bencana tidak dilakukan secara sporadis, melainkan melalui sistem yang terukur dan berkelanjutan. Mengikuti skema nasional penanganan bencana PKS.
“Penanganan bencana ini bukan pekerjaan singkat. Karena itu, relawan digilir dari berbagai daerah agar bantuan bisa terus berjalan. Kali ini giliran Jatim untuk ikut ambil peran langsung di lapangan,” ujarnya saat kegiatan Kemah Bela Negara (Kembara) PKS Jatim di Pantai Goa Cina, Kabupaten Malang, Kamis (25/12/2025).
Bagus menjelaskan, tahap awal ini 12 relawan terampil diberangkatkan, sesuai kebutuhan lapangan di Aceh Tamiang yang masih dipenuhi lumpur dan kerusakan infrastruktur. Para relawan memiliki keahlian khusus seperti montir, tukang kayu, hingga tenaga las.
“Yang dikirim bukan sekadar banyak-banyakan orang, tapi benar-benar yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana,” tegasnya.
Sejak Hari Kedua
Pernyataan Bagus diperkuat Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf yang menegaskan bahwa kekuatan utama partainya dalam kerja kemanusiaan adalah militansi kader di akar rumput.
“Kader PKS itu ujung tombak sekaligus ujung tombok. Mereka turun lebih dulu, sering kali pakai dana sendiri, patungan, bahkan saat sebagian dari mereka juga menjadi korban bencana,” katanya.
Al Muzzammil mengungkapkan, dalam bencana Aceh dan Sumatra relawan PKS sudah bergerak sejak hari kedua bencana, bahkan sebelum ada instruksi formal dari pusat.
Beberapa kader dilaporkan rumahnya tertutup lumpur, dan tiga orang kader hanyut saat membantu evakuasi.
“Inilah yang membuat PKS sigap. Karena kader sudah dibina untuk punya panggilan kemanusiaan. Begitu ada bencana, mereka otomatis bergerak tanpa dikomando pusat,” ujarnya usai membuka kegiatan Kembara PKS Jatim.
Menurut Al Muzzammil, sigapnya kader PKS dalam merespons bencana bukanlah hal yang tiba-tiba, melainkan buah dari nilai yang terus ditanamkan dalam kaderisasi.
Semangat Islam rahmatan lil ‘alamin dan keyakinan, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya menjadi landasan utama.
Al Muzzammil menambahkan, sistem rotasi relawan dari seluruh Indonesia dilakukan agar penanganan bencana bisa berlangsung dalam jangka panjang.
Dimulai dari daerah terdekat, lalu diperkuat daerah lain, termasuk Jatim yang memiliki jumlah kader besar dan kesiapan sumber daya.
Dengan skema tersebut, PKS menegaskan bahwa kerja kemanusiaan bukan sekadar respons darurat, melainkan bagian dari pengabdian berkelanjutan yang mengakar pada nilai gotong royong, solidaritas, dan kemanusiaan universal.{*}
| Baca berita Bencana Alam. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur