Surabaya Memasuki Usia 730, Ketua DPRD Puji Kemiskinan Turun Tajam dan Kampung Makin Berdaya
SURABAYA, Barometer Jatim – Rabu (31/5/2023), Kota Surabaya memasuki usia ke-730. Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono bersyukur di usia tersebut Kota Pahlawan terus tumbuh berkembang semakin maju.
“Semakin manusiawi dengan lingkungan yang terawat baik. Dengan harkat hidup rakyat yang terus meningkat lebih baik. Selamat merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730,” ujarnya.
Di sektor ekonomi, lanjut Adi, perekonomian Surabaya berangsur-angsur bangkit dan pulih setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi pada 2022 lalu berkisar 6,51 persen.
“Itu menurut dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir tahun anggaran 2022 dari Wali Kota Eri Cahyadi, yang sudah dilaporkan ke DPRD Surabaya,” ucapnya.
Dengan APBD Rp 11,2 triliun, kata Adi, Surabaya terus berjibaku menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 angka kemiskinan tercatat 5,02 persen, 2021 naik 5,23 persen, dan 2022 mengalami penurunan tajam 4,72 persen.
Sektor ekonomi rakyat di antaranya UMKM terus digenjot agar bisa hidup dan bersinergi dengan sektor ekonomi modern. Bahkan pada 2023, dialokasikan Rp 3 triliun untuk dibelanjakan di sektor UMKM atau setara 40 persen dari belanja barang dan jasa pada APBD tahun ini.
Program-program padat karya terus digelar untuk menyerap para tenaga usia produktif di Surabaya. Misal, program pembuatan paving dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan dari dana kelurahan, seperti renovasi balai RW, pavingisasi jalan dan perbaikan saluran dengan tenaga kerja diambil dari warga setempat.
Di usia ke-730, papar Adi, Surabaya juga terus membenahi kampung-kampung dengan pembangunan. Kampung di Surabaya yang bercirikan permukiman rapat dan padat penduduk dan warga masyarakat pun dibuat semakin berdaya.
Di sisi lain, DPRD Surabaya menjaring berbagai usulan pembangunan, seperti pavingisasi jalan, perbaikan saluran air, lampu penerangan jalan, pembenahan balai RW, dan macam-macam aspirasi warga masyarakat.
Bagi Adi, kampung-kampung menjadi basis penting pertumbuhan Surabaya. DPRD dan Pemkot Surabaya terus memberikan ruang leluasa bagi pembangunan kampung-kampung melalui APBD, agar terus terbenahi dan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman bagi warga masyarakat.
“Kampung-kampung adalah penyangga utama kemajuan peradaban Surabaya. Karena itu, gerak pembangunan terus diupayakan membenahi kampung-kampung, intens dari waktu ke waktu. Sehingga kota ini tumbuh humanis, warga merasakan kenyamanan, dan pemerintahan pun berusaha terus hadir di tengah-tengah persoalan masyarakat,” pungkas Adi.{*}
» Baca berita terkait DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah.