Masih Ada 40 Perlintasan KA di Banyuwangi Tanpa Palang Pintu, Ketua Komisi D DPRD Jatim Turun Beri Solusi!

| -
Masih Ada 40 Perlintasan KA di Banyuwangi Tanpa Palang Pintu, Ketua Komisi D DPRD Jatim Turun Beri Solusi!
SIDAK: Agung Mulyono sidak lokasi kecelakaan di perlintasan rel kereta api di Banyuwangi. | Foto: Barometerjatim.com/IST

BANYUWANGI, Barometer Jatim – Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, dr Agung Mulyono melakukan sidak ke lokasi kecelakaan di perlintasan rel kereta api (KA) di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Senin (17/7/2023).

Di tempat tersebut, Rabu (28/6/2023) lalu, terjadi kecelakaan mobil yang ditumpangi pasangan suami istri asal Kalipuro tertabrak KA Sritanjung hingga terpental tujuh meter. Beruntung tak ada korban jiwa.

Dalam sidaknya, Agung didampingi jajaran tim dari UPT Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim melalui Kepala Bidang Perkeretaapian dan Jaringan Transportasi, Joko Pitoyo; Dishub Banyuwangi melalui Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa dan Sarana Prasarana, Tanto Sujono; hingga Ketua RW di lingkungan setempat, Rosidi.

Usai meninjau lokasi kecelakaan, legislator yang juga Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim itu kemudian menggelar diskusi di tempat. Agung meminta UPT Dishub Jatim hingga Dishub Banyuwangi untuk segera melakukan langkah dan intervensi serius.

| Baca juga:

Sebab, selama ini kejadian kecelakaan di perlintasan KA salah satunya karena tidak adanya palang pintu. “Pertemuan tadi juga menyepakati agar petugas memasang palang pintu kereta api dalam waktu dekat. Alhamdulillah dan segera proses pengajuan,” kata Agung.

“Bahkan, saya minta data perlintasan lainnya yang tidak ada palang pintunya. Ada lebih 40 perlintasan tanpa palang pintu di Banyuwangi,” tandas dokter alumnus Unoiversitas Airlangga (Unair) tersebut.

Terlebih setelah meninjau lokasi kecelakaan di perlintasan rel KA di Klatak, lokasi jalan yang menurun dari arah barat menjadi salah satu alasan masyarakat sering kali kelepasan ketika akan berhenti di bibir rel.

“Hari ini saya melihat langsung lokasi kejadian kecelakaan mobil yang tertabrak kereta api, ternyata tempat ini memang sangat berbahaya. Meski sudah dipasang CCTV, namun tidak ada palang pintu,” ungkapnya.

Karena itu, Agung meminta kepada pihak terkait agar segera menanganinya karena  terkait keselamatan jiwa masyarakat. “Apalagi barusan hampir saja terjadi kecelakaan lagi, pengendara motor hendak ditabrak kereta api,” ucapnya.

| Baca juga:

Agung mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang ada. Dia berharap tidak hanya lokasi di Klatak yang mendapat perbaikan dan prioritas pembenahan serta pemasangan palang pintu, tapi juga beberapa titik lokasi ekstrem lainnya di Banyuwangi.

“Bersyukur saat ini lokasi lintasan rel kereta api di Klatak ini telah diajukan untuk segera mendapat intervensi oleh pemerintah pusat, namun tetap dari 15 pengajuan yang ada saya meminta mengajukan tambahan 30 titik perbaikan lintasan rel kereta api,” katanya.

Sebagai antisipasi, Agung minta ketua RW memberdayakan masyarakat sekitar sebagai relawan untuk menjaga lintasan rel kereta. Di wilayah tersebut, dalam sehari lintasan KA dapat dilalui sekitar 14 kali.

“Tentunya sangat riskan, masyarakat bisa gotong royong untuk sementara waktu. Selain itu, saya berharap dinas terkait segera melakukan pendataan perlintasan rel kereta api yang belum ada palang pintunya, segera mengajukan anggaran dana,” tuturnya.

Alarm di Perlintasan Dicuri

BERI SOLUSI: Agung Mulyono diskusi dengan pihak Dishub Jatim dan Dishub Banyuwangi. | Foto: Barometerjatim.com/IST

Sementara itu Kepala Bidang Perkeretaapian dan Jaringan Transportasi Dishub Jatim, Joko Pitoyo menerangkan, usulan dari Agung hampir terealisasi. Saat ini, titik 20 di wilayah Klatak telah disiapkan anggaran untuk pemasangan palang pintu keselamatan.

“Kemungkinan saat ini proses lelang, kemungkinan akhir tahun ini atau awal 2024 proses eksekusinya,” jelasnya.

Kasi Manajemen Rekayasa dan Sarana Prasarana Dishub Banyuwangi, Tanto Sujono menambahkan, sebelum kejadian kecelakaan mobil tertabrak KA, pihaknya telah melakukan kajian dan pengusulan pembangunan lewat anggaran dana APBN. Perkiraan realisasi pembangunan dilakukan pada November atau Desember.

“Sebelum pengajuan tentunya kami melakukan survei terkait skala prioritas hingga akhirnya ada beberapa yang disetujui, salah satunya lokasi di wilayah klatak ini,” kata Tanto.

| Baca juga:

“Selain itu, lokasi ini juga dipasang alarm yang berbunyi sebelum kereta api melintas. Namun ternyata hilang akibat dicuri dan sampai sekarang memang tidak ada lagi rambunya,” imbuhnya.

Sedangkan Ketua RW setempat, Rosidi mengaku sangat bersyukur dengan kunjungan Agung karena mau terjun langsung melihat lokasi yang cukup berbahaya tersebut. Selain itu, permohonannya agar segera mendapatkan bantuan pembangunan ditanggapi dengan baik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung yang telah memberikan solusi terkait permasalahan ini. Ke depan harapannya segera terealisasi agar masyarakat yang melintas lebih selamat,” ucapnya.{*}

| Baca berita DPRD Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.