Gus Kikin Disorot karena Hadiri Doa untuk Prabowo-Gibran, Cucu Pendiri NU: Dulu Kiai Marzuki Diberhentikan!

| -
Gus Kikin Disorot karena Hadiri Doa untuk Prabowo-Gibran, Cucu Pendiri NU: Dulu Kiai Marzuki Diberhentikan!
DISOROT: Gus Kikin usai menghadiri doa bersama untuk kemenangan Prabowo-Gibran. | Foto: Barometerjatim.com/ICAL

SURABAYA | Barometer Jatim – Netralitas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di Pilpres 2024 dipertanyakan. Ini karena Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menghadiri acara Shalawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Prabowo-Gibran Sekali Putaran di Jatim Expo Surabaya, Jumat (9/2/2024).

Bagi Presiden Laskar Santri Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, KH Abdus Salam Shohib alias Gus Salam, sebenarnya kalau mau proporsional, mau objektif, kiai diundang kemana pun dalam rangka mendoakan adalah hal biasa. Apalagi hampir semua kiai pengurus PWNU Jatim memiliki pesantren.

“Sehingga kehadiran beliau-beliau di berbagai acara itu tidak selalu merepresentasikan organisasi. Saya kira ya wajar-wajar saja selama berliau juga mengatakan tidak mengatasnamakan NU, tetap dijaga netraliatas, ya tidak ada masalah,” ucap Gus Salam, Minggu (11/2/2024).

“Yang masalah itu kan karena Kiai Marzuki (KH Marzuki Mustamar) dulu diberhentikan (dari Ketua PWNU Jatim) hanya karena seperti itu. Padahal seharusnya tidak ada pelanggaran apa pun yang dilakukan. Yang masalah kan pemberhentian Kiai Marzuki, bukan kedatangan kayak Pak Kikin,” sambung kiai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang tersebut.

Bukankah Gus Kikin menyandang status sebagai Plt Ketua PWNU Jatim? “Jadi sorotan itu kan karena didahului oleh pemberhentian Kiai Marzuki yang bernuansa politis,” ucapnya.

ACARA 02: Gus Kikin berbincang dengan tokoh dan kiai yang menghadiri doa untuk Prabowo-Gibran. | Foto: IST

Gus Salam menegaskan, dirinya hanya bicara mengenai aturan organisasi, bahwa makna dari netralitas PBNU yang penting secara organisasi tidak menggerakkan, tidak mengarahkan ke pasangan calon tertentu.

Bahwa person-person dari kiai-kiai di PWNU maupun PBNU hadir di beberapa tempat membawa atribut NU, menurut cucu dari salah satu pendiri NU, KH Bisri Syansuri itu tidak masalah.

Artinya ada perlakuan berbeda antara Gus Kikin dengan Kiai Marzuki? “Ya jelas kalau itu. Yang salah itu kan pemberhentian Kiai Marzuki, bukan kedatangan Pak Kikin di acara itu,” tegasnya.

Sebelumnya, Gus Kikin yang juga Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang berdalih kehadirannya di acara tersebut tidak untuk dukung mendukung dan menyatakan tetap netral, termasuk Tebuireng.

“Institusi Tebuireng itu dari dulu netral. Jadi kita enggak berpolitik, kita lembaga pendidikan dan kita tidak masuk ke ranah politik,” katanya usai acara.

Kalau Gus Kikin secara pribadi? “Lho saya kan membawa institusi Tebuireng, lembaga pendidikan dan kita mengajarkan kepada anak-anak ya harus fokus untuk belajar,” katanya.

Bagaimana dengan kehadirannya di acara mendoakan kemenangan Prabowo-Gibran? “Saya sekarang ini sudah PWNU, saya NU,” katanya.

Sebagai Plt Ketua PWNU jatim, Gus Kikin juga menyampaikan harapannya saat memasuki masa tenang agar masing-masing pihak bisa menahan diri.

“Jadi nanti supaya ini (Pemilu 2024) berlangsung dengan lancar, kemudian nanti setelah selesai kita kembali lagi bahwa ukhuwah islamiyah itu selalu terjaga,” ucapnya.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.